ENGLISH       INDONESIA

Tampilkan postingan dengan label Pengajaran. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pengajaran. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 25 Januari 2020

Bolehkah Orang Kristen Kawin Lagi

 
BOLEHKAH ORANG KRISTEN KAWIN LAGI?
TS ini khusus Ditujukan untuk Para Pendeta. Karna biasanya Para Pendeta selalu Menolak untuk Memberkati yang seperti ini.

Jawabannya adalah, BOLEH..!!

Firman Memberikan Larangan, bukan Tanpa Sebab. Bukan juga Tanpa Pengecualian.

Apa Sebab Dilarang?

Sebab Allah Membenci Perceraian. Allah itu adalah Bapa kita.

Seorang Bapa pasti Tidak ingin Anaknya Bercerai.

Tapi bukan berarti, Bapa itu suka Anaknya itu Ditindas.

Kalau dia tau anaknya Ditindas, maka anda pasti sudah tau, apa yang akan dia lakukan kemudian. Makanya Ayub berkata "Tuhan yang Memberi, Tuhan yang mengambil".

Jadi itu dulu, Sebabnya Allah Tidak Ingin Itu Terjadi.

Dan Pantangan yang tidak boleh dilewati adalah, Perzinahan.

Makanya Dilarang Bercerai, Kecuali Karna Zinah.

Sekarang anda sudah tau SEBAB, dan PENGECUALIANNYA.

Pertanyaan berikutnya adalah

"BAGAIMANA KALAU SUDAH TERJADI?"

Yah Namanya sudah Rusak, yah sudah gak perlu lagi Aturan itu. Karna SUDAH. bukan lagi JANGAN SAMPAI.

Gembok kalau sudah rusak mau gimana lagi sih?



Bagi yang punya Toko, pasti pahamlah masalah ini. Apakah masih bisa dipake atau memang harus diganti yang baru.

 Jadi karna sudah Rusak, Yg perlu sekarang adalah WHAT NEXT?

Yah sama seperti Bapa tadi. Sekalipun dia Marah. Namun bukan selamanya dia Menghukum. Dia juga ingin Hidup Anaknya Pulih.

Karna itulah Firman juga memberi Solusi, Baca di (1 Timotius 5:14)

Disana Kuat sekali Kata Kuncinya adalah "MUDA".

Jadi Kalau Masih Muda, Harus Segera Kawin Lagi.

Agar dia Tidak Rusak. Agar dia Tidak Kesepian. Agar Hidupnya Pulih lagi. Agar ada Yang Menolong. Agar Hidupnya Teratur lagi. Agar Hidupnya Bangkit lagi.



Jadi jangan anda Kira Alkitab Tidak Memikirkan Hal itu.

Adam Saja Kesepian, Diperhatikan serius oleh Allah.

"TIDAK BAIK dia SEORANG DIRI"

Jadi Sampai Perasaan Terdalamnya pun Dipikirkan oleh Allah.

Jadi jangan anda kira Allah hanya Buat Peraturan tok, namun Tidak Mengerti Perasaan Manusia.

No. Ada KESEIMBANGAN disana, antara Hukum & KASIH.

Lalu Baca lagi 1 Korintus 7:9, Disana Jelas sekali diberikan Jalan Keluar

"Daripada kamu terbakar Hawa Nafsu, Alangkah Baiknya kamu Kawin lagi".



Birahi adalah Anugerah Tuhan pada Manusia, selama di Bumi.

Birahi itu harus Tersalur dengan Benar. Jika dia Tidak Punya Pasangan yang Kudus, maka hanya akan ada 2 yang akan terjadi.

1. Dia akan Tersalur kesana-sini, alias Sex diluar Nikah.

2. Dia akan sering Terbayang-bayang dan Sangat Tersiksa.

Dan Keduanya itu adalah sama-sama Zinah dihadapan Allah.  Sebab Firman sendiri memberitahukan bahwa Zinah Hati itu Ada.

Saya terkadang lucu melihat orang Kristen, menganggap Nafsu Birahi itu berasal dari Setan.

Adam Bersetubuh dengan Istrinya Hawa, juga dengan Nafsu Birahi. Kalo Suami Tidak Birahi pada Istrinya, bagaimana dia akan sanggup menajalankan fungsinya sebagai laki-laki?

Dan Jangan anda kira, waktu Adam Bersetubuh dengan Hawa, lalu Tuhan Menutup MataNya, dan berkata "Malu Ahh".

Justru Tuhan senang, dan Memberkati mereka.

Yang Salah itu adalah, kalau Birahi itu Kebablasan disalutkan sana-sini, Tidak Terikat.

Jadi ingat, Tuhan juga bukan tidak tau Manusia punya Nafsu Birahi. Sangat tau.

Makanya dikatakan, Sebaiknya cepat Kawin lagi.

Jadi bagi para Pendeta, Tidak Usah Dilema atau Takut untuk Memberkati.

Sebab Firman Tegas kok Membolehkan, tapi Bukan Boleh dalam Artian sebebas-bebasnya ya. Boleh dalam Artian Terbatas.

Tugas anda Memang untuk Memberkati kok.
Kalau Tidak anda berkati, apa anda mau mereka Kumpul Kebo Dihadapan Tuhan?

Jelas Harus Anda Berkati. Dan Anda Ikat.

Masalah Ikatan yang sudah Terputus dulu, itu bukan Persoalan anda, bukan Kesalahan anda.

Coba Simak lagi dengan cermat deh

" Apa yang telah Disatukan oleh Allah, Tidak Boleh Diceraikan Manusia".

Bahasa Sederhananya

"Mereka Berdua Yang Disatukan Allah ini, Tidak Boleh Diceraikan oleh Orang lain".

Orang lain atau Siapapun disini, artinya adalah Pihak Ketiga.

Mereka Berdua, bukanlah Pihak Ketiga.

Jadi Bukan anda yang Menceraikan mereka.
Tapi Mereka Sendiri yang Menceraikan Dirinya

Sebenarnya Ayat ini sangat Sederhana kok. Cuma karna orang sudah terlalu takut membedah, jadi Silau.

Markus 10:9

" Ho oun ho Theos sunezeuxen Anthropos me Chorizeto"

What therefor God has Join together, man not let separate

Apa yang telah Disatukan oleh Allah, tidak boleh Dipisahkan Orang/Manusia.

Orang disini sesuai Konteksnya adalah "Third Part".

Karna disini ada 2 Pihak, " What" dan "Man"

Man alias Anthropos, dalam Lexiconnya adalah Noun (Kata Benda).

Mengapa dia jadi Kata Benda, karna dia adalah Third Part.

Sedangkan "What" alias "Ho" yang sebenarnya adalah kalimat Undefenition, namun karna sesuai Konteks adalah Manusia yang Diikat itu, maka Lexiconnya adalah Objek.

Jadi Objek adalah Pihak Internal. Sedangkan Anthropos alias Noun adalah Pihak Luar.

Hal ini sudah Lama sekali saya Jelaskan, namun Tidak kepada sembarangan orang.

Harus yang punya Bekal Pengetahuan dulu, baru Mampu Mencernanya.

Sedangkann pada yang ilmunya masih tanggung atau Awam, Tidak Mungkin Disampaikan. Nanti yang ada Malah jadi Debat Kusir.

Sedangkan disini yg dibutuhkan adalah Pemahaman & Perenungan yang Mendalam, bukan Debater Dangkal dengan Urat leher yg berotot.

Jadi Pahami Ketiga hal itu.

1. Sebab
2. Pengecualian
3. Solusi

Minggu, 05 Januari 2020

Kebanyakan Kristen Adalah Pendusta

 
KEBANYAKAN KRISTEN ADALAH PENDUSTA

Disaat saya renungkan, betul sekali kata Firman "Bagaimana kamu hendak Mengasihi Allah? Yang Tampak saja Tidak kamu Kasihi, apalagi yang Tidak Tampak?"

Kamis, 24 Januari 2019

Bolehkah Orang Kristen Menikah Lagi Setelah Cerai? (Dilema Pendeta)

 
DILEMA PENDETA MEMBERKATI PERNIKAHAN 2 KALI

Hampir semua Pendeta ingin melepaskan diri, dan Tidak ingin terlibat untuk masalah yang satu ini.

Selasa, 22 Januari 2019

Cerdik Seperti Ular Tulus Seperti Merpati

 
Firman mengajarkan kita agar Mengutamakan Hikmat, didalam Bertindak. Sebab Ketulusan tanpa dibarengi Hikmat, bisa melahirkan Kebodohan.

Rabu, 16 Maret 2016

Mengungkap Akhir Zaman, lewat Kitab Henokh

 

Siapakah Henokh ?

Kita pertama-tama mengenal nama Henokh dalam kitab Kejadian pasal 5. Namun bagian itu meninggalkan bagi kita banyak pertanyaan. Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah selama tiga ratus tahun lagi, setelah ia memperanakkan Metusalah dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan. Henokh mencapai umur tiga ratus enam puluh lima tahun. Henokh hidup bergaul dengan Allah lalu ia tidak ada lagi sebab ia telah diangkat oleh Allah.

Rabu, 10 Februari 2016

BERITA KEDATANGAN TUHAN: MELIHATLAH DARI SISI YANG DIKEHENDAKI INJIL

 

Saudara-saudariku di dalam Yesus Tuhan,

Hari-hari ini, kita semakin terbiasa membaca artikel-artikel di internet tentang kedatangan Tuhan Yesus yang semakin dekat, berisi nubuat-nubuat, penglihatan-pengihatan, pesan demi pesan.

Dari semua pernyataan itu, ditambah lagi fakta-fakta geopolitik dunia yang memang selaras, kita menjadi percaya, bahwa memang waktunya semakin dekat. YESUS AKAN SEGERA DATANG.

Beberapa hal yang paling sering disampaikan artikel-artikel rohani itu antara lain:
- Mikrochip akan dipaksakan kepada semua orang, dan hanya yang mau menerimanya yang akan bisa membeli atau menjual. Mereka yang menolak akan dikejar-kejar dan dianiaya. Adapun mereka yang menerima, dipastikan akan berakhir di neraka.
- Segera akan terjadi peperangan besar, di seluruh dunia, lebih lagi di Timur Tengah.
-Kelaparan, bencana alam, wabah penyakit menular
-Seruan pertobatan dan hidup kudus
-Bahwa Tuhan hanya mengangkat mereka yang hidup kudus
-Dan lain sebagainya.

Ketika anda membaca salah satu atau beberapa artikel itu, apa yang anda rasakan? Kebanyakan ialah perasaan teror. Kita ketakutan. Dan kita mencoba mengikuti semua pesan-pesan penulis itu untuk bertobat dan konsentrasi penuh hidup kudus. Sebentar-sebentar kita bertobat di hadapan Tuhan, meminta dengan sangat supaya Ia jangan meninggalkan kita. Batin kita gemetar ketakutan.

Kita menjadi sibuk untuk diri kita sendiri. Tak ada lagi gairah sukacita untuk mengabarkan Injil pada orang lain --karena batin kita sendiri sibuk dalam rintihan: O Tuhan, tolong aku, mampukan aku untuk layak terangkat..o Tuhan Yesus...-- tak ada waktu lagi untuk merenungkan kasih seperti "orang Samaria yang baik hati". Saat kita bicara tentang Tuhan pada orang lain, yang kita transferkan pun teror rohani yang sama, yang keluar dari roh kita yang "menggigil" .

Tetapi saya kembali merenungkan semua "hasil" itu dan merasakan ada yang salah. Ada yang hilang disini: damai sejahtera, senyuman sukacita, iman akan kepastian keselamatan. Mengapa seperti ini hasilnya...?

(Baca selengkapnya di  BERITA KEDATANGAN TUHAN: MELIHATLAH DARI SISI YANG DIKEHENDAKI INJIL