Cerdik Seperti Ular Tulus Seperti Merpati

Firman mengajarkan kita agar Mengutamakan Hikmat, didalam Bertindak. Sebab Ketulusan tanpa dibarengi Hikmat, bisa melahirkan Kebodohan.


Sehingga akibatnya, Hasil yang dituju jadi Tidak Maksimal, bahkan berdarah-darah.

Waktu saya beribadah di GKII dulu, selalu ditanamkan Prinsip "Korbankan segalanya demi Tuhan".

Ada banyak Kesaksian, telah meninggalkan Saudaranya, demi mengikuti Doktrin GKII.

Suatu malam ketika saya baru pulang berkunjung, saya melihat sebuah Keributan.  Saya melihat ada Ramai Orang, dan ada suara berteriak-teriak.

Lalu setelah saya dekati, ternyata mereka sedang Memarahi seorang Anak Gadis yang hendak keluar. Bahkan seingat saya, ada ucapan " Jangan Kembali lagi kerumah ini".

Yang membuat saya kaget adalah, Wanita ini Menenteng sebuah Alkitab.

Saya langsung teringat dengan Gereja saya dahulu. Sewaktu di GKII, saya dan hampir semua orang mengalami Peristiwa yang hampir sama. Kami harus meninggalkan Kegelapan (Orang-orang Gelap), dan bergabung dengan orang-orang terang.

Dan Kebetulan GKII memang dekat didaerah itu, dan kebetulan sedang malam minggu, pasti dia ingin menghadiri Kebaktian Pemuda.

Namun Setelah saya cukup matang dengan Firman, saya baru paham bahwa ini terlalu Berlebihan.

Seandainya Wanita ini memiliki Pengetahuan Firman, dia pasti punya Hikmat. Tidak se Mainstream itu.

Sikap Ngotot adalah sesuatu yang salah, sekalipun kita benar.

Seandainya saja Wanita ini punya Hikmat, maka dia pasti melihat Situasi. Apakah Saudaranya itu sedang Bad Mood, atau Nice Mood.

Atau mungkin Memperbincangkannya, apa alasan Saudaranya melarangnya pergi.

Jika alasannya adalah "Kamu Perempuan, gak seharusnya Keluar Malam".

Mungkin bisa dijawab " Kalau gitu, abang antarlah aku".

Jika jawabannya "GKII itu Tidak Beradat."

Bisa saja dijawab "Samanya semua Gereja bang, tenang sajalah". 

Untuk menenangkan dirinya.

Intinya, jika ada Hikmat.. Maka hasilnya akan baik, dan tidak berdarah-darah seperti itu.