Karna itulah begitu mendengar 12 warga Indonesia telah pergi kesuriah untuk bergabung dengan ISIS, lalu dibeberapa daerah, bendera ISIS telah berkibar, pemerintahpun segera bertindak cepat. Menanggapi laporan BNPT, bahwa situs-situs islam radikal mempunyai potensi yang sangat besar untuk mencetak teroris, Pemerintahpun segera memblokir beberapa situs yang ditengarai sangat berbahaya.
Menurut info terakhir, situs yang telah diblokir telah mencapai 25, dan kemungkinan besar akan terus bertambah lagi. Hal ini sangat mungkin terjadi mengingat banyaknya situs-situs radikal yang mengajak Jihad secara terang-terangan, ditengah-tengah kehidupan masyarakat yang mendambakan kehidupan yang tenang.
Berikut adalah beberapa situs radikal yang telah diblokir
Pemblokiran ini tentu hal yang sangat positiv sekali untuk menciptakan kehidupan sosial yang aman dan nyaman. Ditengah-tengah banyaknya kelemahan dalam pemerintahan jokowi, hal ini menjadi sesuatu nilai plus, sebab pada zaman SBY paham-paham radikal, dan situ-situs radikal dibiarkan menjamur dan berkembang.
Namun ditengah-tengah sikap positiv pemerintah untuk mencegah ISIS & Teroris itu, hampir semua umat islam meradang. Sungguh sesuatu yang kontraproduktif dengan klaim umat islam selama ini, bahwa Islam itu bukan ISIS, islam itu bukan teroris, islam itu rahmatan lil alamin & anti radikal.
Namun mengapa ketika situs radikal yang sangat berbahaya diblokir, mereka jusru protes ?
Ini justru memperkuat stigma islam dimata Dunia, bahwa islam itu adalah Teroris.
Tidak ada komentar:
Write komentar