REBECCA BROWN adalah wanita yang pernah membukukan Peperangannya melawan Sekte Penyembah Setan. Kali ini KESAKSIAN ROHANI akan menuliskan Buku terbaru dari Rebecca Brown yang berjudul "Bersiap Menghadapi Peperangan di Akhir Zaman". Karna buku ini sangat panjang, maka akan kita buat dalam Artikel Berseri, dan kita update tiap hari. Karna itu pastikan anda mengikuti Blog ini setiap hari.
BAB 1
Ruangan gelap itu sangat sunyi kecuali suara derap langkap sepatu bersol karet dari dua sosk orang berjas putih, sementara mereka berjalan dengan lesu kearah kamar jaga mereka. Salah satu sosok itu, Rebecca, merasakan adanya suasana berat di udara. Tiba-tiba temannya berbalik dan mencengkram bahunya dengan keras, membuat mereka berdua berhenti. Ketegangan muncul sementara keduanya saling berhadapan. Rebeeca melihat dengan terkejut ketegangan yang terpancar dari raut wajah dokter itu.
"Rebecca", katanya dengan bisikan yang mendesak, "Kau harus keluar dari kota minggu ini! Katakan saja bahwa ibumu tiba-tiba sakit, atau meninggal-apa saja, tapi kau harus segera keluar dari kota ini, hidupmu tergantung dari keputusanmu sekarang."
"Tapi Tim, kau tahu aku selalu mendapat panggilan setiap malam ketiga minggu ini, aku tidak mungkin keluar dari kota. Memangnya kenapa?"
"Kau harus percaya padaku, kau akan terbunuh jika tetap tinggal disini. Kau harus menjauhkan diri sampai akhir minggu paskah. Aku tidak bisa mengatakan lebih banyak lagi."
"Ahh, aku telah menduga kau pasti menduduki jabatan di Dewan Persaudaraan. Pasti aku akan menjadi korban Misa Hitam minggu ini bukan? Kau tahu, aku tidak bisa pergi. Elaine terlalu parah untuk dipindahkan dari rumah sakit. Lagipula, aku tidak akan meninggalkannya sendirian."
"Ya, aku tau mereka juga akan membunuhnya, disini dirumah sakit ini. Kematiannya akan mudah, tapi kematianmu..."
"Tim, dengar, terimakasih kau telah mengambil resiko untuk memperingatkanku, tapi aku tidak bisa pergi..!"
"Rebecca jangan bodoh, tidak ada yang bisa menyelamatkanmu jika kau tetap disini".
"Oh Tidak, Tuhanku akan melindungiku. Tim, tidakkah kau mengerti, kau sedang melayani Tuan yang salah. Setan akan menghancurkanmu! Yesus sangat mengasihimu sehingga dia mati untukmu. Kau tidak berpikir untuk menerimanya?"
"Tidak mungkin, tidak seorangpun yang keluar akan tetap hidup".
"Elaine berhasil, lihat dia"
Wajah Tim berubah sementara dia menegakkan tubuhnya, suasana dingin melingkupi seluruh tubuhnya. "Ya, lihat saja Elaine. Dia tidak memiliki apa-apa! Dia kehilangan segalanya, dan dia mungkin tidak akan hidup lagi. Sedang aku, terlalu banyak yang telah kupertaruhkan, karirku, keluargaku, semuanya. Aku tidak mau kehilangan semua ini.
"Tim, Hikmat Tuhan adalah kebodohan bagi manusia. Apa gunanya kau memperoleh seluruh Dunia ini, jika akhirnya kau terbakar di Neraka? Kau harus lihat bahwa Setan-setan benar-benar membencimu dan mereka berencana untuk menghancurkanmu.
"Ah, menurutku Yesusmu tidak melakukan tugasnya dengan baik terhadap Elaine. Sejak dia meninggalkan Setan, dia tidak hanya kehilangan segalanya, tapi dia telah dirawat dirumah sakit hampir enam bulan, dan kau juga tetap harus keluar dari sini jika ingin menyelamatkan jiwanya. Pakai Akal sehatimu Rebecca..!! Kau tahu, kau sangat dihargai disini, kau dapat memiliki karir yang cemerlang, bahkan menjadi terkenal. Aku sama sekali tidak mengerti dengan sikapmu".
BAB 1
KELUAR DARI KOTA
Ruangan gelap itu sangat sunyi kecuali suara derap langkap sepatu bersol karet dari dua sosk orang berjas putih, sementara mereka berjalan dengan lesu kearah kamar jaga mereka. Salah satu sosok itu, Rebecca, merasakan adanya suasana berat di udara. Tiba-tiba temannya berbalik dan mencengkram bahunya dengan keras, membuat mereka berdua berhenti. Ketegangan muncul sementara keduanya saling berhadapan. Rebeeca melihat dengan terkejut ketegangan yang terpancar dari raut wajah dokter itu.
"Rebecca", katanya dengan bisikan yang mendesak, "Kau harus keluar dari kota minggu ini! Katakan saja bahwa ibumu tiba-tiba sakit, atau meninggal-apa saja, tapi kau harus segera keluar dari kota ini, hidupmu tergantung dari keputusanmu sekarang."
"Tapi Tim, kau tahu aku selalu mendapat panggilan setiap malam ketiga minggu ini, aku tidak mungkin keluar dari kota. Memangnya kenapa?"
"Kau harus percaya padaku, kau akan terbunuh jika tetap tinggal disini. Kau harus menjauhkan diri sampai akhir minggu paskah. Aku tidak bisa mengatakan lebih banyak lagi."
"Ahh, aku telah menduga kau pasti menduduki jabatan di Dewan Persaudaraan. Pasti aku akan menjadi korban Misa Hitam minggu ini bukan? Kau tahu, aku tidak bisa pergi. Elaine terlalu parah untuk dipindahkan dari rumah sakit. Lagipula, aku tidak akan meninggalkannya sendirian."
"Ya, aku tau mereka juga akan membunuhnya, disini dirumah sakit ini. Kematiannya akan mudah, tapi kematianmu..."
"Tim, dengar, terimakasih kau telah mengambil resiko untuk memperingatkanku, tapi aku tidak bisa pergi..!"
"Rebecca jangan bodoh, tidak ada yang bisa menyelamatkanmu jika kau tetap disini".
"Oh Tidak, Tuhanku akan melindungiku. Tim, tidakkah kau mengerti, kau sedang melayani Tuan yang salah. Setan akan menghancurkanmu! Yesus sangat mengasihimu sehingga dia mati untukmu. Kau tidak berpikir untuk menerimanya?"
"Tidak mungkin, tidak seorangpun yang keluar akan tetap hidup".
"Elaine berhasil, lihat dia"
Wajah Tim berubah sementara dia menegakkan tubuhnya, suasana dingin melingkupi seluruh tubuhnya. "Ya, lihat saja Elaine. Dia tidak memiliki apa-apa! Dia kehilangan segalanya, dan dia mungkin tidak akan hidup lagi. Sedang aku, terlalu banyak yang telah kupertaruhkan, karirku, keluargaku, semuanya. Aku tidak mau kehilangan semua ini.
"Tim, Hikmat Tuhan adalah kebodohan bagi manusia. Apa gunanya kau memperoleh seluruh Dunia ini, jika akhirnya kau terbakar di Neraka? Kau harus lihat bahwa Setan-setan benar-benar membencimu dan mereka berencana untuk menghancurkanmu.
"Ah, menurutku Yesusmu tidak melakukan tugasnya dengan baik terhadap Elaine. Sejak dia meninggalkan Setan, dia tidak hanya kehilangan segalanya, tapi dia telah dirawat dirumah sakit hampir enam bulan, dan kau juga tetap harus keluar dari sini jika ingin menyelamatkan jiwanya. Pakai Akal sehatimu Rebecca..!! Kau tahu, kau sangat dihargai disini, kau dapat memiliki karir yang cemerlang, bahkan menjadi terkenal. Aku sama sekali tidak mengerti dengan sikapmu".
Tidak ada komentar:
Write komentar