Kesaksian Rohani - Salah satu dosa jemaat
di Pergamus di hadapan Tuhan Yesus adalah karena terdapat orang-orang
di antara jemaat tersebut yang menganut ajaran kaum Nikolaus. Wahyu 2 :
15 “Demikian juga ada padamu orang-orang yang berpegang kepada ajaran
pengikut Nikolaus.”
Sebaliknya, jemaat kota Efesus dipuji
karena menentang ajaran Nikolaus.Wahyu 2 : 6 "Tetapi ini yang ada padamu,
yaitu engkau membenci segala perbuatan pengikut-pengikut Nikolaus, yang
juga Kubenci.”
Dari kedua ayat itu terpampang jelas
betapa Tuhan sangat membenci ajaran Nikolaus, dan ini menjadi catatan
terpenting kita dalam tulisan ini.Tetapi mungkin sebagian besar dari
kita belum tahu siapa Nikolaus dan apa ajarannya yang sangat dibenci
Tuhan tersebut.
Siapa Nikolaus? Sebagian orang telah salah
mengidentifikasi tokoh yang sesat ini. Mereka menyangka dia adalah
Santo Nikolaus dari Myra (hidup pada abad 4 M), yaitu tokoh yang
terkenal murah hati pada anak-anak, yang menjadi ilham bagi kemunculan
dongengan Santa Klaus (Sinterklaas) yang terkenal itu. Dengan sangkaan
itu, secara otomatis terjadi pembusukan pada nama Nikolaus dari Myra.
Tetapi sangkaan itu keliru.
Nikolaus yang dimaksud kitab
Wahyu dipercaya ialah Nikolaus yang menjadi satu dari tujuh diaken pertama di
Yerusalem, pada jaman gereja mula-mula, yang diangkat oleh sidang para
rasul, termasuk oleh Yohanes, penulis kitab Wahyu.
Kisah 6
: 5 Usul itu diterima baik oleh seluruh jemaat, lalu mereka memilih
Stefanus, seorang yang penuh iman dan Roh Kudus, dan Filipus,
Prokhorus, Nikanor, Timon, Parmenas dan Nikolaus, seorang penganut
agama Yahudi dari Antiokhia.
Dari berita itu, jelaslah
bahwa sejak awal kekristenan di Yerusalem, Nikolaus telah menjadi salah
seorang yang paling menonjol di antara jemaat. Khusus tentang dia,
Lukas (penulis kitab Kisah Para Rasul) menambahkan keterangan bahwa dia
adalah seorang penganut agama Yahudi. Keterangan itu ialah petunjuk
bahwa Nikolaus bukanlah dari golongan berdarah Yahudi. Artinya, dia
seorang Yunani yang menganut agama Yahudi. Dan kemungkinan, dari
ketujuh diaken, hanya dia yang berdarah non Yahudi.
Berita
selanjutnya tentang Nikolaus tak disebutkan lagi, sebelum akhirnya
muncul kembali di kitab Wahyu. Besar kemungkinan, Nikolaus terlibat
dalam perintisan gereja di Antiokhia, kampung halamannya sendiri. Kita
tahu arti pentingnya Antiokhia ini di jaman gereja mula-mula, sebab di
kota inilah untuk pertama kali diperkenalkan istilah “kristen”, yang
bertahan sampai sekarang.
Sangat masuk akal jika menduga Nikolaus juga
tentu hijrah kesana sebab ia berasal dari situ. Meski demikian, tidak
ada catatan yang menyebut Nikolaus sebagai pemimpin utama di Antiokhia.
Sejarah mencatat bahwa jemaat Antiokhia dibangun para rasul sendiri
dalam hal ini Petrus, dan di tahun-tahun selanjutnya digembalakan
Paulus dan kawan-kawan.
Mengingat Pergamus dan Efesus
terdapat di ujung barat Asia Kecil, jauh dari Antiokhia di Siria, dapat
kita yakini bahwa tentunya Nikolaus juga telah pergi berkeliling dunia
untuk Injil dan mengajar, sama seperti rasul-rasul lainnya. Dan kita
juga dapat memastikan Nikolaus tentu lebih memilih bangsa-bangsa kafir
(Yunani) sebagai sasaran utama penginjilannya, sebab ia sendiri
berdarah Yunani. Itu hal yang lumrah. Sebab jika ia memulai misi
Injilnya di suatu kota dari tengah-tengah kelompok Yahudi di kota itu,
dapat dipastikan ia akan ditolak, paling tidak sangat sulit. Hal
berikutnya, ajaran Nikolaus
berhubungan erat dengan budaya bangsa-bangsa kafir.
Sudah
pasti Nikolaus seorang pengajar yang produktif dan berwibawa secara
teologis, sehingga ia disebutkan memiliki banyak pengikut di banyak
kota (meski kitab Wahyu hanya menyebut dua kota, tapi besar kemungkinan
murid-murid Nikolaus juga tersebar di banyak kota lainnya).
Sejak
kapan Nikolaus sesat? Alkitab tidak menyebutkan. Tetapi dapat kita
pastikan, hal itu belum terjadi saat ia masih di Yerusalem. Jadi besar
kemungkinan ia mulai sesat setelah terpisah dari komunitas para rasul
Kristus dan bergerak sendiri mengabarkan Injil ke kalangan suku-suku
Yunani kafir.
Apa yang diajarkan Nikolaus sehingga Tuhan
Yesus sangat membenci ajarannya itu? Intisarinya, Nikolaus mengajarkan perdamaian
doktrin-doktrin kristen dengan tradisi-tradisi kebudayaan kafir yang
diinjilinya. Ia membawa orang-orang kafir itu ke dalam agama kristen,
tetapi mengijinkan mereka tetap hidup dengan filsafat serta menjalankan adat istiadat
kebudayaan lama mereka. Kita tahu bahwa di masa itu, bangsa Yunani adalah bangsa yang terpelajar, berperadaban maju, sangat kaya dengan filsafat dan sangat meminati hal itu, serta kaya dengan mitologi dewa-dewa maupun legenda-legenda kepahlawanan yang tentu juga diipenuhi filsafat-filsafat.
Spirit Nikolaus ini dengan cepat
merambat ke berbagai penjuru dunia, di barat dan timur, yang waktu itu
masih dikuasai kebudayaan-kebudayaan kafir penyembah berhala serta rupa-rupa filsafat khususnya tentang kebahagiaan manusia.
Orang-orang kafir ini menyembah tuhan-tuhan mereka yang tidak kelihatan
dengan memvisualisasikannya ke dalam patung yang kelihatan.
Salah satu
yang paling dipuja rakyat dimana-mana kala itu adalah Dewi Ibu atau
Dewi Langit, dengan gambaran dewi yang lembut, penyayang dan menjadi
tempat curahan hati, sebagaimana gambaran seorang berhati bunda. Dewi
Ibu ini memiliki nama dan latar cerita beraneka ragam, tergantung dari
negerinya.
Di Asia Kecil disebut Dewi Artemis. Di India disebut Dewi
Laksmi dan nama lainnya. Di Tiongkok dia dinamai Dewi Kwam In. Di
masing-masing negeri Dewi Bunda semacam ini ada dan sangat dipuja.
Penginjil-penginjil Nikolaus memiliki cara untuk menjadikan mereka
kristen tanpa kehilangan budaya kafirnya itu.
Visualisasi
tuhan-tuhan melalui patung-patung sebagaimana dipraktekkan seluruh
bangsa kafir sedunia, bagi ajaran Nikolaus tidak menjadi masalah, asalkan tuhan
tersebut bukan lagi tuhan lama mereka, melainkan Tuhan Yesus Kristus. Di samping pengharmonisan filsafat manusia dengan ajaran Kristus, ini peninggalan spirit ajaran Nikolaus yang sampai sekarang masih diwarisi
sebagian gereja. Adakah pula yang mulai berdoa di hadapan gambar-gambar
lukisan wajah Yesus? Dan haruskah saya ulang-ulang betapa Yesus
memandang ajaran Nikolaus sebagai salah satu pengacau besar bagi Kerajaan-Nya?
Belakangan
ini ada sebagian besar gereja yang mengijinkan bahkan mensponsori
jemaatnya kembali mengerjakan ritual-ritual tradisional mereka yang animistik, yang
diturunkan oleh nenek moyang yang memuja iblis. Ada restu terhadap
pengobatan yang dilakukan dukun-dukun maupun paranormal. Ada penerimaan
terhadap praktek ritual tolak hujan, tolak bala, puji syukur pada alam
melalui pemberian persembahan makanan yang disebut melarung, seperti di
sungai, di laut, di danau.
Ada praktek pemakaian jimat dan tangkal dan
hal itu tidak dipermasalahkan majelis gereja. Ada praktek pemanggilan
atau bertanya terhadap arwah (yang sebenarnya adalah setan, tapi dikira
arwah), dan hal itu diterima oleh majelis gereja dengan diam. Ada
praktek adat istiadat peninggalan leluhur yang dahulu menyembah ilbis
dan dewa-dewanya, dan hal itu didiamkan saja oleh majelis gereja, bahkan
mereka terlibat di dalamnya. Ada praktek pemberian makanan bagi
roh-roh di kuburan maupun di tempat-tempat yang disebut keramat. Ada
pendirian tugu-tugu berhala untuk memuliakan leluhur yang bahkan
diketahui pasti dahulu adalah seorang sekutu iblis.
Ada praktek
penggalian kubur leluhur melalui ritual upacara tradisional. Ada
praktek penguburan dengan pemakaian sihir, misalnya dengan menyuruh si
mayat berjalan sendiri ke kuburannya. Ada penanaman ajaran-ajaran,
mitos-mitos, tahyul-tahyul, dan nilai-nilai kafir yang diturunkan
leluhur, dan hal itu tidak dimasalahkan gereja.
Dan berbagai-bagai
ritual kebudayaan yang basic-nya kafir, semuanya itu diterima, paling
tidak didiamkan oileh gereja di seluruh dunia ini, asalkan mereka tetap sebagai jemaat di gereja. Jika ditanya
mengapa, gereja bahkan memiliki dasar-dasar filsafat teologis yang terstruktur
dan berlapis-lapis untuk membenarkan praktek-praktek kafir tersebut.
Itulah jiwanya Nikolaus, sebab Nikolaus juga tentunya memiliki alasan
pembenar yang sangat cerdas bagi doktrinnya, persis yang terjadi
sekarang.
Jadi intisari ajaran pengikut-pengikut Nikolaus adalah sinkronisasi kebudayaan kafir -termasuk kebudayaan sekuler- dan filsafat manusia dengan kekristenan. Semua itu menghasilkan ketidakmurnian dan kesuaman rohani.
Dan Tuhan sangat membenci ajaran Nikolaus!
Yesus
merancang gerejaNya sebagai himpunan anak-anak Allah, yang keluar dari
kegelapan masa lalu, ke dalam terangNya yang ajaib, yang dikuduskan,
dan hidup kudus, yang lahir baru dan memancarkan buah-buah Roh, sebagai
cahaya-cahaya terang bagi dunia ini, biji mata Allah sendiri.
Ia
telah menetapkan kita sebagai manusia yang tak lagi berasal dari
dunia, tetapi dari surga, dari hadapan Allah sendiri. Dengan demikian,
Yesus menyuruh kita untuk hidup bagi kepentingan-kepentingan Kerajaan
Bapa kita saja, dan barangsiapa tidak melepaskan diri dari segala
milikinya di dunia ini tidak akan diterima-Nya.
Untuk apa
kita mencintai dunia ini? Mengapa kita bangga dengan dunia ini?
Kebanggaan kita pada dunia adalah rantai yang mengikat kita kepada
dunia. Keterikatan kita pada dunia adalah dasar dari teologi Nikolaus.
Nikolaus menghormati kebanggaan dan ikatan emosional penduduk yang
dinjilinya dengan adat istiadat leluhur mereka meskipun itu hal-hal yang menabrak kebenaran Kristus.
Dan oleh prinsipnya
yang humanis liberal itu, ia telah menjerumuskan gereja dari zaman ke
zaman, dan sangat susah untuk keluar dari situ sampai sekarang. Ada "perdamaian" ajaran kekkristenan dengan berbagai filsafat manusia secara besar-besaran. Inilah yang menjadi "roh ajaran Nikolatianisme".
Jadi peringatan Tuhan di kitab Wahyu mengenai "ajaran pengikuti-pengikut Nikolaus" jelas tidak terbatas pada sosok Nikolaus dan murid-muridnya semata yang telah berlalu, tetapi juga atas pengajar zaman-zaman berikutnya hingga di akhir zaman ini yang juga melakukan sinkronisasi filsafat manusia yang dianutnya dengan ajaran Kristus Yesus. Jadi peringatan di kitab Wahyu akan "ajaran pengikut-pengikut Nikolaus" itu tetap berlaku sampai sekarang.
Tetapi
engkau saudaraku, milikilah satu kesadaran saja setelah engkau menjadi
anak Allah, bahwa satu-satunya kebanggaan asal-usul dan ikatan
emosionalmu adalah Allah itu sendiri. Serahkanlah seluruh perasaan dan
akal budimu kepada Bapa kita. Hiduplah di dunia ini dengan tetap
berpegang pada tali dari surga, Firman Allah Yang Hidup, tanpa mencampur-baurkannya dengan filsafat manusia.
Jadilah
anak Allah yang sejati. Dagingmu boleh anak suku ini atau itu. Tetapi
jangan lagi terikat cinta pada segala sesuatu yang dikandung atau
diajarkan asal-usul dagingmu itu terlebih jika kandungan itu sesat dan
kafir, sebab daging akan turut binasa bersama dengan dunia ini. Tetapi
ikatkanlah dirimu sepenuhnya pada asal-usul rohmu, yang hidup dan yang
kekal, Bapa Sorgawi di dalam Kristus Yesus Tuhan kita, sebab itulah
yang berkenan kepadaNya.
Ajaran Nikolaus tidak pernah
mati. Ia ada dimana-mana dan dari daftar rantai yang membelenggu kaki
gereja kita di dunia ini, rantai bernama ajaran Nikolaus ini adalah
salah satu yang terbesar.
Tetapi janganlah sampai saudara
menjadi pengikut ajaran-ajaran Nikolaus, sebab Yesus sangat membenci
hal itu.Marilah kita terus bertumbuh menjadi pengikut Yesus yang
murni.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
3 komentar:
Write komentarEh....bukannya kamu sendiri SESAT....?
BalasHapusAgama nya sendiri sesat ya, ngatain orang lain sesat, niru2 orang Islam aja
BalasHapusAgama nya sendiri sesat ya, ngatain orang lain sesat, niru2 orang Islam aja
BalasHapus