ENGLISH       INDONESIA

Selasa, 08 April 2008

ASTRAL PROJECT, Salah Satu Pengalaman Elaine (Mantan Tokoh Utama “Brotherhood”, Kelompok Penyembah Setan di Amerika) sebelum menerima Yesus Kristus

Pada kunjungan terakhirku di California itulah, terjadi suatu peristiwa yang merupakan jalan bagiku untuk menerima Kristus. Aku mulai mempertanyakan janji Iblis yang mengatakan bahwa ia lebih berkuasa daripada Allah.

“Imam kepala pria” (dalam kelompok penyembah Setan) mengumpulkan kami (para imam kepala) bersama dan mengatakan kepada kami, bahwa ada satu keluarga Kristen di dekat daerah itu yang telah mencampuri urusan Iblis; mereka telah mempertobatkan beberapa anggota kelompok penyembah Setan menjadi milik Kristus. Iblis memberi perintah untuk membunuh mereka.

Imam kepala itu mengatakan kepada kami bahwa kami harus bersatu bersama-sama di dalam roh kami dan membunuh mereka. Jadi, kami duduk di dalam lingkaran di depan kami dan secara sadar membiarkan roh kami keluar (yang juga disebut "Astral Project", yakni mengeluarkan roh dari tubuh sendiri dengan menggunakan kuasa Iblis), dan pergi ke rumah keluarga itu untuk membunuh mereka. Aku sendiri sebenarnya tidak antusias dengan rencana ini, namun aku tidak mempunyai pilihan lain; jika tidak patuh, maka aku akan dibunuh.

Alangkah terkejutnya kami saat tiba di rumah keluarga itu, kami tidak bisa maju lagi karena rumah itu dikelilingi oleh banyak malaikat berjubah putih. Malaikat-malaikat itu berdiri merapat bahkan sampai bahu mereka bersentuhan sambil bergandengan tangan. Mereka tidak bersenjata, namun tak seorangpun dari kami yang mampu menerobos pertahanan mereka bagaimanapun kerasnya kami mencoba. Setiap senjata yang kami gunakan terpental kembali dan mereka tidak terluka sama sekali. Mula-mula mereka menertawakan kami, menantang kami untuk maju lagi dan mencoba melalui mereka.

Anggota kelompok kami makin lama makin marah, tiba-tiba roman wajah mereka berubah dan pandangan mereka yang tajam membuat kami semua terjatuh di tanah. Suatu pengalaman memalukan yang pernah ku alami. Namun aku tidak pernah melupakan saat aku duduk di atas tanah memandang mereka. Salah satu malaikat itu memandang langsung ke arah mataku dan berkata dengan suara penuh kasih,”Bersediakah engkau menerima Yesus sebagai Tuhanmu? Jika engkau di jalan yang kau jalani sekarang, engkau sedang menghancurkan dirimu sendiri, Iblis sesungguhnya membencimu, namun Yesus amat mencintaimu sehingga Dia mati untukmu. Arahkan hidupmu kepada Yesus.”

Itu merupakan akhir perlawananku. Aku menolak untuk menyerang mereka lagi. Aku benar-benar “terpukul”. Anggota kelompokku yang lain masih mencoba terus namun tetap gagal. Aku tidak tahu apakah keluarga itu tahu, kalau ada “pertempuran” di luar rumahnya. Namun keluarga itu benar-benar terlindung. Kami menyebut para malaikat semacam itu sebagai Link Angel (Lingkaran Malaikat). Tidak ada satupun yang dapat mengganggu keluarga itu. Aku secara diam-diam bersyukur bahwa kami tidak bisa mendobrak mereka, dan Link Angel itu telah memberi pelajaran yang amat baik kepada kami. Dua tahun setelah perjumpaan dengan para malaikat itu, aku menerima Tuhan Yesus.

Sabtu, 05 April 2008

Saling Mengasihi adalah Tanda Hidup Baru di dalam Kristus

I Yohanes 3

3:14Kita tahu, bahwa kita sudah berpindah dari dalam maut ke dalam hidup, yaitu karena kita mengasihi saudara kita. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tetap di dalam maut.
3:15Setiap orang yang membenci saudaranya, adalah seorang pembunuh manusia. Dan kamu tahu, bahwa tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup yang kekal di dalam dirinya.
3:16Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; jadi kitapun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita.
3:17Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?
3:18Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran.
3:19Demikianlah kita ketahui, bahwa kita berasal dari kebenaran. Demikian pula kita boleh menenangkan hati kita di hadapan Allah,
3:20sebab jika kita dituduh olehnya, Allah adalah lebih besar dari pada hati kita serta mengetahui segala sesuatu.
3:21Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau hati kita tidak menuduh kita, maka kita mempunyai keberanian percaya untuk mendekati Allah,
3:22dan apa saja yang kita minta, kita memperolehnya dari pada-Nya, karena kita menuruti segala perintah-Nya dan berbuat apa yang berkenan kepada-Nya.
3:23Dan inilah perintah-Nya itu: supaya kita percaya akan nama Yesus Kristus, Anak-Nya, dan supaya kita saling mengasihi sesuai dengan perintah yang diberikan Kristus kepada kita.
3:24Barangsiapa menuruti segala perintah-Nya, ia diam di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Dan demikianlah kita ketahui, bahwa Allah ada di dalam kita, yaitu Roh yang telah Ia karuniakan kepada kita.

Kita adalah Generasi Terakhir

Mungkin kita heran dan bertanya, mengapa banyak orang Kristen dipenuhi / dibaptis Roh Kudus dalam dekade tahun 1990 – 2000 ?

Jawabannya adalah karena Tuhan sedang mempersiapkan SATU GENERASI TERAKHIR sebagai Pasukan Rohani Kristus yang besar, Pasukan rohani yang dikuasai oleh Roh Kudus untuk memberitakan Injil Kerajaan Surga ke seluruh dunia. Pasukan rohani yang besar ini dipakai Tuhan untuk menjadi Saksi Kristus, dan menyatakan Kabar Baik ke seluruh dunia: bahwa Yesus Kristus sudah bangkit dan menang atas kematian, dengan demikian Kristus sanggup juga melepaskan kita dari hukuman dosa, yakni menderita di dunia dan menderita di neraka selama-lamanya. Pasukan Besar ini akan menyatakan Kuasa dan Kemuliaan Yesus Kristus kepada tetangga/sesama mereka. Pasukan rohani ini banyak melakukan tanda-tanda, mujizat, kesembuhan, dll; dan pada akhirnya menyelesaikan Amanat Agung dari Yesus Kristus (Matius 28:19,20).

Pasukan Rohani yang besar ini akan menyatakan Kabar Kelepasan dan Keselamatan dari Yesus Kristus ke seluruh dunia, supaya banyak kehidupan manusia di dunia ini dapat diselamatkan dari sergapan mulut Neraka. Bukan hanya diselamatkan tetapi juga disucikan, bahkan disempurnakan, ya, disempurnakan pada hari kedatangan Tuhan Yesus Kristus, Raja di atas segala raja dan Mempelai Pria Surgawi.

Maukah Anda tergabung dalam Pasukan Besar ini ? Nyatakanlah kerinduan hati Anda kepada Allah maka Dia akan memenuhi Anda dengan RohNya !

Kamis, 03 April 2008

Beberapa Mata Rantai yang Hilang dalam PENYEMBAHAN

Gereja-gereja saat ini banyak yang memuji dan menyembah Tuhan dengan menggunakan alat musik yang beraneka ragam. Beberapa di antaranya menegakkan bulu roma dan hadirat Allah pun dimanifestasikan. Hal-hal ini menjadi suatu ritual yang rutin dalam kebanyakan gereja. Sebaliknya pada masa Perjanjian Lama, perwujudan Awan Kemuliaan / Shekina Glory ALLAH di dalam Tabernakel Israel adalah suatu peristiwa yang biasa terjadi (Keluaran 40:34-35; I Raj 8:11; II Taw 5:13-14; 7:1,2)

Pertanyaannya adalah mengapa kita, para imam Perjanjian Baru, tidak mengalami sedikitpun Shekina Glory Allah pada saat kita beribadah??? Seharusnya kita, imam Perjanjian Baru, dapat mengalaminya lebih banyak lagi. Karena apa? Karena:

  1. Sudah dijanjikan Allah (Hagai 2:10)
  2. Kita telah memilki Roh Kudus di dalam diri kita (Yoh 14:17)

Pasti terdapat beberapa mata rantai yang hilang dalam penyembahan kita, sehingga kita tidak mengalami kepenuhan berkat-berkat Allah.

Beberapa mata rantai yang hilang itu adalah:

1. KEKUDUSAN.

Kita harus dihiasi dengan kekudusan saat menyembah Allah (Mazmur 29:2). Kita tidak dapat menyembah Allah saat dosa masih berada di dalam hati kita (Matius 5:23-24). Seperti halnya pakaian imam Perjanjian Lama tidak boleh bernoda atau kotor saat menghadap Allah, demikian pula imam Perjanjian Baru harus memiliki hati yang bersih dan murni dari noda dosa. Tertulis dalam Firman Tuhan, bahwa dosa dalam hati kita akan memisahkan kita dari hadiratNya dan menyebabkan Allah menyembunyikan wajahNya (Yes 59:2).

2. PENGHORMATAN (RASA HORMAT DAN TAKUT AKAN TUHAN).

“Sembahlah Tuhan dengan keindahan dari kekudusan, gemetarlah di hadapanNya, dan hormati/takutilah Dia, hai seluruh bumi” (Mazmur 96:9 - Amp. Bible).

“Tetapi aku, aku akan memasuki rumahMu melalui kelimpahan kasih setia dan kemurahanMu; aku akan menyembah ke / di baitMu yang kudus dengan takut akan Engkau” (Mazmur 5:8 – Amp. Bible)

Pada kedua ayat di atas, kata hormat dan takut dapat ditukar penggunaannya. Mari kita selidiki dalam bahasa Ibrani dan Yunani:

Kata TAKUT adalah:

  1. Yare (Ibr) artinya menjadi takut, perasaan khidmat, ketakutan
  2. Yirah (Ibr) artinya takut, hormat.
  3. Phobos (Yun) artinya takut, ngeri, terror; mempunyai arti yang sama dengan: takut yang disertai hormat, yaitu ketakutan yang luar biasa apabila mengecewakan Tuhan.
  4. Eulabeia (Yun) artinya hormat, takut yang saleh. Juga mempunyai arti yang sama dengan ketakutan, tapi khususnya adalah takut yang kudus., takut yang bercampur dengan kasih.

Alasan mengapa kita kurang/tidak hormat dan takut akan Tuhan adalah karena kita hanya memandang Tuhan sebagai Anak Manusia dari Nazareth yang rendah hati dan lemah lembut. Namun Firman Tuhan menyatakan bahwa kepenuhan Allah secara jasmani berdiam di dalam Tuhan Yesus Kristus (Kol 2:9). Walaupun Dia adalah Allah yang rendah hati dan lemah lembut, namun Allah juga adalah Api yang menghanguskan (Ul 4:24, Ibr 12:29), Api yang menjilat (Maz 50:3), Allah yang dahsyat / mengagumkan / menakutkan (Kej 28:17, Ul 10:17, Dan 9:4).

Tuhan bisa bersahabat dengan kita, tetapi kita tidak bisa bermain-main denganNya. Seperti ada pepatah,”bermain-main menyebabkan penghinaan”, demikian juga Tuhan tidak mungkin “bermain-main” dengan kita. Allah mengasihi dan memperlakukan kita sebagai sahabatNya, seperti Dia memperlakukan Abraham dan Musa, tetapi Dia tidak bermain-main. Musa mencoba untuk bermain-main dengan Tuhan, tetapi ia harus membayar harga yang mahal untuk pelajaran tersebut (Bil 20:7-12, Ul 3:23-28).

3. KERENDAH-HATIAN

“Sebab beginilah firman Yang Mahatinggi dan Yang Mahamulia, yang mendiami kekekalan, yang namaNya adalah Kudus: Aku bersemayam di tempat yang tinggi dan kudus, tetapi juga bersama orang yang remuk dan rendah hati, untuk membangkitkan semangat orang yang rendah hati dan untuk membangkitkan hati orang yang sungguh-sungguh menyesal (karena dosa)”. – Yesaya 57:15.

Kita tidak dapat menyembah Allah dengan hati yang sombong. Contohnya seperti Lucifer, kerub yang diurapi, yang diberikan hak istimewa untuk berjalan di atas gunungNya yang kudus, jatuh ke dalam dosa karena kesombongannya sendiri (Yes 14:13-14, Yeh 28:17).

Kerendahhatian merupakan pengaruh yang dihasilkan dari kesadaran kita akan ketidaklayakan kita di hadapan hadirat Tuhan yang mengagumkan.

Menyembah adalah merendahkan hati dan meninggikan Allah.

Teladan utama dari kerendahatian adalah Yesus, walaupun Dia adalah Allah, namun telah merendahkan diriNya sendiri sebagai manusia biasa, bahkan rela mati di kayu salib demi menebus dosa manusia. Untuk itulah Allah Bapa paling meninggikanNya melebihi segala yang ada di langit dan di bumi.

(Selvaraj)

Percaya Saja !

Percaya saja!

Percaya saja!

Segala sesuatu itu mungkin!

Percaya saja!

Puji Tuhan, Dia membuat segala sesuatu itu mungkin. Ada kemerdekaan untuk semua orang, apapun masalahnya. Dia memberikan kemerdekaan dari semua kesulitan, atas semua kuasa jahat, atas semua kebobrokan moral.

Semua dosa telah ditebus di KALVARI.

(Smith.W)