ENGLISH       INDONESIA

Rabu, 27 Agustus 2008

Keintiman dalam Penyembahan

Hubungan yang makin intim adalah Akar dari Penyembahan Rohani.

Inti dari penyembahan yang intim adalah tidak merasa malu mencurahkan isi hati kita kepada Tuhan Yesus dalam kerendah-hatian dan kasih yang mesra.

(Selvaraj)

Persembahan / Korban pada jaman Perjanjian Lama

Persembahan yang berbau harum:

  1. Korban Bakaran (Im 6:8-13)

  2. Korban Sajian (Im 6:14-23)

  3. Korban Keselamatan (Im 7:11-21)


Persembahan yang tidak berbau harum:

  1. Korban Penghapus Dosa (Im 6:24-30)

  2. Korban Penebus Salah (Im 7:1-7)


(Arti rohani: Korban Kristus)

To Busy

 
Life is so busy. It is difficult to find the time to sit and focus on Jesus. So, I fall back on the discipline of catching every thought to the obedience of God.

Staying focused on God in the business of our minds can be a enormous task. It can become frustrating and overwhelming. We begin to tell ourselves that communing with God twenty four hours a day is impossible and then give up. But, I tell you that it is not impossible and in this age, we need to practice finding God in everything.

For myself, there is just no way that, at this time, I can sit down and just wait or meditate on the Lord. So, I have found that I can be with God and know I am with God 24/7.

Through the discipline of catching every thought I have found that I praise God or pray constantly in the back of my head. It is like a second thought, that lies beneath the thoughts throughout the day. These thoughts have become a natural process throughout my day.

I can hear myself praising God while I talk to others or concentrate on a project. This has become a habit, a natural part of my thinking process. It helps me to stay in intimate contact with my Lord. It brings me peace and strength.

I began this discipline by making sure that my thoughts were on the Lord. I would make a conscious effort to only think of God. When I would find my thoughts moving away from God, I would quickly bring them back to God. It took many months of concentrated effort to have this discipline become a part of my everyday life, but the outcome of that effort is incredible.

Penuh Pertimbangan (Cautiousness) vs Ceroboh (Rashness)

Definisi dari Pertimbangan/Cautiousness:

Mengetahui betapa pentingnya pengaturan waktu yang tepat dalam menyelesaikan tindakan-tindakan yang benar.

Firman Tuhan :

"Tanpa pengetahuan kerajinanpun tidak baik; orang yang tergesa-gesa akan salah langkah". (Amsal 19:2b)

Penjelasan :

Bertanam padi di sawah adalah pekerjaan yang penuh dengan kesibukan. Seorang petani harus bekerja keras dan penuh kewaspadaan selama hampir setengah tahun untuk bisa menghasilkan padi dengan jenis unggul (terdapat banyak butir padi pada setiap bulirnya, dapat dipanen tiga kali dalam setahun, serta tahan terhadap penyakit dan hama). Selain itu, petani juga harus bisa membagi waktu dengan baik cara kerjanya dengan tahapan-tahapan sebagai berikut: menggarap tanah, menjaga pengairan, menyeleksi bibit, membuat pesemaian, menabur bibit, bertanam, memupuk, bersiang, memberantas hama dan menjaga gangguan binatang lain, kemudian menuai hasil panen. Petani harus bekerja dengan penuh pertimbangan agar panennya tidak gagal.

Jika petani tersebut ceroboh mengenai pengaturan waktu kerja, akan terjadi panen yang gagal secara massal.


Selasa, 26 Agustus 2008

Saleh (Virtue) vs Najis (Impurity)

  • Pengantar :

Belajar dari karakter Kristus ini, akan membuat kita sadar akan pentingnya menjaga baju kehidupan kita agar tetap 'putih' tanpa noda di hadapan Allah.

  • Definisi "Saleh":

Moral yang baik dan kemurnian roh yang terpancar dari hidup kita, saat kita konsisten menerapkan firman Tuhan.

  • Firman Tuhan :

"Karena kuasa Illahi-Nya telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh oleh pengenalan akan Dia, yang telah memanggil kita oleh kuasa-Nya yang mulia dan ajaib". II Petrus 1:3

  • Penjelasan

Di bagian utara Asia dan Eropa, hidup sejenis hewan kecil bernama cerpelai. Binatang ini mempunyai bulu yang putih dan sangat indah, sehingga sangat menarik perhatian para pemburu dan penjual kulit. Keunikan dari binatang ini adalah ia sangat menjaga kebersihan bulunya. Ia tidak akan membiarkan ada sedikitpun kotoran yang menempel pada bulunya, bahkan ia rela mengorbankan nyawanya untuk menjaga agar bulunya tidak tercemar.

Seperti cerpelai, sebagai orang percaya, kita dituntut untuk menjaga seluruh kehidupan kita agar tetap bersih di hadapan Tuhan. Allah sangat menghargai kesucian dan kesalehan. Hanya orang yang bersih tangannya dan murni hatinya yang bisa bertahan berdiri di tempat-Nya yang kudus. Kesucian dan kesalehan itu mendatangkan berkat, melindungi kita dari rasa bersalah dan kecurangan, memberi vitalitas rohani, serta memberikan kita hal-hal yang baik. Oleh karena itu, maukah kita mulai saat ini menjaga hidup kita agar senantiasa suci dan saleh di hadapan Tuhan?