Pada waktu saya diundang seminar dan KKR di Tunjungan Plaza, Surabaya, lantai 6, pada saat yang bersamaan di lantai dasar digelar pameran gaib bernuansa supranatural.
Ini Panitia Seminar tahu apa tidak? Pikir Saya. Mengapa Saya bertanya demikian? Bayangkan di lantai 6, kami menggelar ‘Pameran Surgawi’ alias KKR Kelepasan. Judulnya saja ngeri, “Membuka Rahasia Ilmu Santet dan Rahasia Ilmu Gaib dan Susuk.” Pembicaranya saya dan Pak Eku Hidayat. Yang datang kurang lebih 2.700 orang. Tetapi hanya sebagian kecil orang Kristen. Selebihnya kaum awam.
Atau lebih mengejutkan, pengunjung yang berada di lantai dasar, tersedot perhatiannya, karena mereka penasaran lebih jauh tentang judul yang menyinggung rahasia ilmu santet. Rupanya banyak di antara mereka mengira, di lantai 6 ada demonstrasi kekuatan alam gaib tingkat tinggi. Dukun-dukun plus pasiennya, nyasar semua, keliru masuk ke lantai 6. Ya Tuhan, dari pojok
Pak Eku sampai berkomentar,”Ud, waduh Ud, dukun-dukun santet semua yang datang. Siapa pembicara sesi hari ini?”
“Cuma kita berdua.”
“Kita berunding dulu, Ud.”
“Apa tuh Pak Eku?”
“Anda
“Lho, Pak, biar Pak Eku saja. Saya yang lebih muda, Bapa yang lebih senior.”
“Tidak, ah Ud. Karena apa? Saya lihat di belakang saja, setannya banyak banget.”
Akhirnya saya mengambil kesempatan berbicara lebih dahulu. Saya ungkapkan semuanya termasuk yang saya saksikan di bab-bab awal buku ini (Dunia Roh). Saudara mau tahu reaksi mereka dan apa yang terjadi? Bukan kolekte yang dikirim, tetapi santet, dari semua penjuru, mereka menggabungkan kekuatan dengan marah dan penasaran. Mungkin seperti saya yang ‘panas’ tertantang oleh Pak Gilbert, tetapi dulu satu orang. Ini? Saya tidak sempat menghitungnya.
Tetapi, Haleluya. Apa yang bisa Tuhan lakukan? Mimbar seminar saya ditamengi oleh ‘penampakan khusus’: Tiang Awan dan Tiang Api! Muncul berbarengan. Lebih dahsyat daripada Perjanjian Lama. Karena di zaman dahulu tiang itu muncul bergiliran. Tetapi ini sekaligus. Tuhan tahu cara melindungi umatNya. Amin.
Apa yang terjadi? Paku-paku, jarum-jarum, batu berapi, silet dan benda-benda tajam lainnya melesat dan beterbangan. Tetapi jatuh semua berceceran di lantai. Dan saya mendapat kabar, yang bertobat dan menyerahkan hidupnya kepada YESUS saat itu juga 400 orang! Bayangkan! Saya hanya berdua dengan Eku melawan ‘nabi-nabi palsu’. Memang benar seperti kata Alkitab, satu orang mengejar seribu, dua orang mengejar sepuluh ribu.
Tidak ada komentar:
Write komentar