99:1 | TUHAN itu Raja, maka bangsa-bangsa gemetar. Ia duduk di atas kerub-kerub, maka bumi goyang. |
99:2 | TUHAN itu maha besar di Sion, dan Ia tinggi mengatasi segala bangsa. |
99:3 | Biarlah mereka menyanyikan syukur bagi nama-Mu yang besar dan dahsyat; Kuduslah Ia! |
99:4 | Raja yang kuat, yang mencintai hukum, Engkaulah yang menegakkan kebenaran; hukum dan keadilan di antara keturunan Yakub, Engkaulah yang melakukannya. |
99:5 | Tinggikanlah TUHAN, Allah kita, dan sujudlah menyembah kepada tumpuan kaki-Nya! Kuduslah Ia! |
99:6 | Musa dan Harun di antara imam-imam-Nya, dan Samuel di antara orang-orang yang menyerukan nama-Nya. Mereka berseru kepada TUHAN dan Ia menjawab mereka. |
99:7 | Dalam tiang awan Ia berbicara kepada mereka; mereka telah berpegang pada peringatan-peringatan-Nya dan ketetapan yang diberikan-Nya kepada mereka. |
99:8 | TUHAN, Allah kami, Engkau telah menjawab mereka, Engkau Allah yang mengampuni bagi mereka, tetapi yang membalas perbuatan-perbuatan mereka. |
99:9 | Tinggikanlah TUHAN, Allah kita, dan sujudlah menyembah di hadapan gunung-Nya yang kudus! Sebab kuduslah TUHAN, Allah kita! |
Rabu, 14 Januari 2009
Kitab MAZMUR 99
Kitab MAZMUR 100
100:1 | (Mazmur untuk korban syukur) Bersorak-soraklah bagi TUHAN, hai seluruh bumi! |
100:2 | Beribadahlah kepada TUHAN dengan sukacita, datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai! |
100:3 | Ketahuilah, bahwa Tuhanlah Allah; Dialah yang menjadikan kita dan punya Dialah kita, umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya. |
100:4 | Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur, ke dalam pelataran-Nya dengan puji-pujian, bersyukurlah kepada-Nya dan pujilah nama-Nya! |
100:5 | Sebab TUHAN itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya, dan kesetiaan-Nya tetap turun-temurun. |
Selasa, 06 Januari 2009
Sikap Mengangkat Tangan Yang Salah dan Yang Benar Dalam Memuji dan Menyembah TUHAN
Kebanyakan orang Kristen mempunyai sikap mengangkat tangan yang salah dalam menyembah Allah, kita hanya mengangkat satu tangan atau tidak mengangkat tangan sepenuhnya ke atas.
Kata “mengangkat” dalam bahasa Ibraninya adalah “nasa” dan dalam bahasa Yunaninya adalah “anorthoo” yang berarti mengangkat tinggi, membuat tegak lurus.
Pada saat kita memuji dan menyembah Allah dengan tangan yang terangkat, sebenarnya kita sedang menyatakan kepada Allah bahwa kita sedang menerima hadirat-Nya di dalam diri kita dengan sepenuh hati.
Bandingkan dengan kerub-kerub ruang maha suci dalam tabernakel yang membentangkan kedua sayapnya ke atas menudungi tutup pendamaian (Keluaran 25:20), hal ini secara rohani menggambarkan seorang percaya yang datang ke hadirat Allah dengan tangan yang terangkat. Hal ini berarti menerima hadirat Allah.
Jadi, mari kita memuji dan menyembah Allah dengan segenap hati, angkatlah tangan kita dengan tegak lurus dan tinggi untuk meninggikan dan menyembah Allah.
(Selvaraj)
PERDAMAIAN Mendatangkan KESEMBUHAN ILAHI
Seringkali terjadi bila orang-orang tidak memperoleh kesembuhan, mereka ingin melemparkan semua tanggung jawab kepada Allah atau orang lain, namun seharusnya mereka lebih dahulu memeriksa diri mereka sendiri. Mereka harus mengintrospeksi diri mereka untuk melihat apakah mereka telah melanggar firman Allah dalam hal-hal tertentu.
Setelah membereskan segala masalah dengan saudara laki-lakinya ia merasakan kedamaian yang luar biasa di dalam hatinya. Ia kemudian tidur siang dengan maksud mau mengikuti suatu kebaktian pada malam hari, namun ketika ia bangun, semua masalah yang ada di perut dan paru-parunya telah hilang.
Sebelumnya wanita ini memang baru saja dipenuhi Roh Kudus, tetapi ia telah bertahun-tahun diselamatkan. Kalau saja ia mau mendengar suara rohnya, Roh Kudus pasti telah menuntunnya untuk berdamai lebih awal beberapa tahun dengan saudara laki-lakinya.
Kadang-kadang orang-orang tertentu memerlukan waktu lama untuk berubah, tetapi hal itu sebenarnya tidak perlu; mereka dapat berubah lebih awal kalau mereka mau belajar berjalan dalam kasih.
(K.E.Hagin)
Jumat, 02 Januari 2009
Selamat TAHUN BARU 2009
Namun, semuanya itu menjadi tidak berarti bila kita tidak mengalami "kelahiran baru" di dalam Kristus. Hanya dengan mengalami "lahir baru" lah kita dapat melihat kehidupan ini dengan persepsi yang berbeda sama sekali. Hanya dengan "lahir baru" lah kita dapat memandang bahwa hidup ini sebenarnya indah, alam semesta ini sebenarnya sangat indah, ciptaanNya itu sungguh sempurna dan bervariasi, rencana-rencana Allah itu sungguh agung dalam kehidupan manusia walaupun manusia tetap menghadapi berbagai tantangan di dunia ini.
Kelahiran Baru adalah dimana kehidupan manusia memiliki roh yang baru karena adanya benih kebenaran Allah di dalam hati kita akibat hubungan kita dengan sumber Kebenaran yakni Allah sendiri melalui FirmanNya (Kristus).
Dan orang yang tidak mengalami kelahiran kembali secara rohani di dalam Kristus tidak akan dapat melihat kerajaan Allah yang jernih bagaikan kristal dan bercahaya bagaikan permata .
(Gal 6:15, Yoh 3:3, Yoh 1:1,14)