ENGLISH       INDONESIA

Rabu, 14 Januari 2009

Kitab MAZMUR 91

91:1Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa
91:2akan berkata kepada TUHAN: "Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai."
91:3Sungguh, Dialah yang akan melepaskan engkau dari jerat penangkap burung, dari penyakit sampar yang busuk.
91:4Dengan kepak-Nya Ia akan menudungi engkau, di bawah sayap-Nya engkau akan berlindung, kesetiaan-Nya ialah perisai dan pagar tembok.
91:5Engkau tak usah takut terhadap kedahsyatan malam, terhadap panah yang terbang di waktu siang,
91:6terhadap penyakit sampar yang berjalan di dalam gelap, terhadap penyakit menular yang mengamuk di waktu petang.
91:7Walau seribu orang rebah di sisimu, dan sepuluh ribu di sebelah kananmu, tetapi itu tidak akan menimpamu.
91:8Engkau hanya menontonnya dengan matamu sendiri dan melihat pembalasan terhadap orang-orang fasik.
91:9Sebab TUHAN ialah tempat perlindunganmu, Yang Mahatinggi telah kaubuat tempat perteduhanmu,
91:10malapetaka tidak akan menimpa kamu, dan tulah tidak akan mendekat kepada kemahmu;
91:11sebab malaikat-malaikat-Nya akan diperintahkan-Nya kepadamu untuk menjaga engkau di segala jalanmu.
91:12Mereka akan menatang engkau di atas tangannya, supaya kakimu jangan terantuk kepada batu.
91:13Singa dan ular tedung akan kaulangkahi, engkau akan menginjak anak singa dan ular naga.
91:14"Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku.
91:15Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab, Aku akan menyertai dia dalam kesesakan, Aku akan meluputkannya dan memuliakannya.
91:16Dengan panjang umur akan Kukenyangkan dia, dan akan Kuperlihatkan kepadanya keselamatan dari pada-Ku."

Kitab MAZMUR 99

99:1TUHAN itu Raja, maka bangsa-bangsa gemetar. Ia duduk di atas kerub-kerub, maka bumi goyang.
99:2TUHAN itu maha besar di Sion, dan Ia tinggi mengatasi segala bangsa.
99:3Biarlah mereka menyanyikan syukur bagi nama-Mu yang besar dan dahsyat; Kuduslah Ia!
99:4Raja yang kuat, yang mencintai hukum, Engkaulah yang menegakkan kebenaran; hukum dan keadilan di antara keturunan Yakub, Engkaulah yang melakukannya.
99:5Tinggikanlah TUHAN, Allah kita, dan sujudlah menyembah kepada tumpuan kaki-Nya! Kuduslah Ia!
99:6Musa dan Harun di antara imam-imam-Nya, dan Samuel di antara orang-orang yang menyerukan nama-Nya. Mereka berseru kepada TUHAN dan Ia menjawab mereka.
99:7Dalam tiang awan Ia berbicara kepada mereka; mereka telah berpegang pada peringatan-peringatan-Nya dan ketetapan yang diberikan-Nya kepada mereka.
99:8TUHAN, Allah kami, Engkau telah menjawab mereka, Engkau Allah yang mengampuni bagi mereka, tetapi yang membalas perbuatan-perbuatan mereka.
99:9Tinggikanlah TUHAN, Allah kita, dan sujudlah menyembah di hadapan gunung-Nya yang kudus! Sebab kuduslah TUHAN, Allah kita!

Kitab MAZMUR 100

100:1(Mazmur untuk korban syukur) Bersorak-soraklah bagi TUHAN, hai seluruh bumi!
100:2Beribadahlah kepada TUHAN dengan sukacita, datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai!
100:3Ketahuilah, bahwa Tuhanlah Allah; Dialah yang menjadikan kita dan punya Dialah kita, umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya.
100:4Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur, ke dalam pelataran-Nya dengan puji-pujian, bersyukurlah kepada-Nya dan pujilah nama-Nya!
100:5Sebab TUHAN itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya, dan kesetiaan-Nya tetap turun-temurun.

Selasa, 06 Januari 2009

Sikap Mengangkat Tangan Yang Salah dan Yang Benar Dalam Memuji dan Menyembah TUHAN

Kebanyakan orang Kristen mempunyai sikap mengangkat tangan yang salah dalam menyembah Allah, kita hanya mengangkat satu tangan atau tidak mengangkat tangan sepenuhnya ke atas.

Kata “mengangkat” dalam bahasa Ibraninya adalah “nasa” dan dalam bahasa Yunaninya adalah “anorthoo” yang berarti mengangkat tinggi, membuat tegak lurus.

Pada saat kita memuji dan menyembah Allah dengan tangan yang terangkat, sebenarnya kita sedang menyatakan kepada Allah bahwa kita sedang menerima hadirat-Nya di dalam diri kita dengan sepenuh hati.

Bandingkan dengan kerub-kerub ruang maha suci dalam tabernakel yang membentangkan kedua sayapnya ke atas menudungi tutup pendamaian (Keluaran 25:20), hal ini secara rohani menggambarkan seorang percaya yang datang ke hadirat Allah dengan tangan yang terangkat. Hal ini berarti menerima hadirat Allah.

Jadi, mari kita memuji dan menyembah Allah dengan segenap hati, angkatlah tangan kita dengan tegak lurus dan tinggi untuk meninggikan dan menyembah Allah.

(Selvaraj)

PERDAMAIAN Mendatangkan KESEMBUHAN ILAHI

Seringkali terjadi bila orang-orang tidak memperoleh kesembuhan, mereka ingin melemparkan semua tanggung jawab kepada Allah atau orang lain, namun seharusnya mereka lebih dahulu memeriksa diri mereka sendiri. Mereka harus mengintrospeksi diri mereka untuk melihat apakah mereka telah melanggar firman Allah dalam hal-hal tertentu.

Ada seorang wanita yang mempunyai masalah dengan perut dan paru-parunya, dia mendatangi hampir setiap kebaktian penginjil terkemuka di Amerika dan ditumpangi tangan, tetapi belum juga disembuhkan. Akhirnya dia mulai menyadari bahwa dia harus memperbaiki hatinya terlebih dahulu dengan cara melakukan perdamaian dengan saudara laki-lakinya, sebab mereka telah berselisih paham sejak 25 tahun sebelumnya, mereka tidak berbicara satu sama lain sejak saat itu, meskipun tetap menyebut diri Kristen.

Setelah membereskan segala masalah dengan saudara laki-lakinya ia merasakan kedamaian yang luar biasa di dalam hatinya. Ia kemudian tidur siang dengan maksud mau mengikuti suatu kebaktian pada malam hari, namun ketika ia bangun, semua masalah yang ada di perut dan paru-parunya telah hilang.

Sebelumnya wanita ini memang baru saja dipenuhi Roh Kudus, tetapi ia telah bertahun-tahun diselamatkan. Kalau saja ia mau mendengar suara rohnya, Roh Kudus pasti telah menuntunnya untuk berdamai lebih awal beberapa tahun dengan saudara laki-lakinya.

Kadang-kadang orang-orang tertentu memerlukan waktu lama untuk berubah, tetapi hal itu sebenarnya tidak perlu; mereka dapat berubah lebih awal kalau mereka mau belajar berjalan dalam kasih.

(K.E.Hagin)