ENGLISH       INDONESIA

Rabu, 27 Agustus 2008

Penuh Pertimbangan (Cautiousness) vs Ceroboh (Rashness)

Definisi dari Pertimbangan/Cautiousness:

Mengetahui betapa pentingnya pengaturan waktu yang tepat dalam menyelesaikan tindakan-tindakan yang benar.

Firman Tuhan :

"Tanpa pengetahuan kerajinanpun tidak baik; orang yang tergesa-gesa akan salah langkah". (Amsal 19:2b)

Penjelasan :

Bertanam padi di sawah adalah pekerjaan yang penuh dengan kesibukan. Seorang petani harus bekerja keras dan penuh kewaspadaan selama hampir setengah tahun untuk bisa menghasilkan padi dengan jenis unggul (terdapat banyak butir padi pada setiap bulirnya, dapat dipanen tiga kali dalam setahun, serta tahan terhadap penyakit dan hama). Selain itu, petani juga harus bisa membagi waktu dengan baik cara kerjanya dengan tahapan-tahapan sebagai berikut: menggarap tanah, menjaga pengairan, menyeleksi bibit, membuat pesemaian, menabur bibit, bertanam, memupuk, bersiang, memberantas hama dan menjaga gangguan binatang lain, kemudian menuai hasil panen. Petani harus bekerja dengan penuh pertimbangan agar panennya tidak gagal.

Jika petani tersebut ceroboh mengenai pengaturan waktu kerja, akan terjadi panen yang gagal secara massal.


Selasa, 26 Agustus 2008

Saleh (Virtue) vs Najis (Impurity)

  • Pengantar :

Belajar dari karakter Kristus ini, akan membuat kita sadar akan pentingnya menjaga baju kehidupan kita agar tetap 'putih' tanpa noda di hadapan Allah.

  • Definisi "Saleh":

Moral yang baik dan kemurnian roh yang terpancar dari hidup kita, saat kita konsisten menerapkan firman Tuhan.

  • Firman Tuhan :

"Karena kuasa Illahi-Nya telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh oleh pengenalan akan Dia, yang telah memanggil kita oleh kuasa-Nya yang mulia dan ajaib". II Petrus 1:3

  • Penjelasan

Di bagian utara Asia dan Eropa, hidup sejenis hewan kecil bernama cerpelai. Binatang ini mempunyai bulu yang putih dan sangat indah, sehingga sangat menarik perhatian para pemburu dan penjual kulit. Keunikan dari binatang ini adalah ia sangat menjaga kebersihan bulunya. Ia tidak akan membiarkan ada sedikitpun kotoran yang menempel pada bulunya, bahkan ia rela mengorbankan nyawanya untuk menjaga agar bulunya tidak tercemar.

Seperti cerpelai, sebagai orang percaya, kita dituntut untuk menjaga seluruh kehidupan kita agar tetap bersih di hadapan Tuhan. Allah sangat menghargai kesucian dan kesalehan. Hanya orang yang bersih tangannya dan murni hatinya yang bisa bertahan berdiri di tempat-Nya yang kudus. Kesucian dan kesalehan itu mendatangkan berkat, melindungi kita dari rasa bersalah dan kecurangan, memberi vitalitas rohani, serta memberikan kita hal-hal yang baik. Oleh karena itu, maukah kita mulai saat ini menjaga hidup kita agar senantiasa suci dan saleh di hadapan Tuhan?


Senin, 25 Agustus 2008

Generational Gifts

 

Are spiritual gifts inherited? I am seeing this in my life and family.

All my sons have seen into the spirit realm. Two have been spoke to by demons and had to deal with them on some level.

My daughter, however, dreams. She claims to not be a believer, but does believe in the signs of the end of days. I suppose this is hard to dispute with all that is going on. The dreams that God gives her are prophetic. They speak of things to come. Most of the times, she does not remember the dream or puts it on the back burner for later examination.

She has, however, over the last few years, had a recurring dream. In the dream, she is on our farm. Her oldest brother is there, I suppose you could say he was guarding the area. A woman arrives on a horse and she is pregnant. My daughter helps her to deliver the child and the woman dies. The dream then skips to the future and my daughter is raising the child. In the dream, my daughter knows the name of the child, which I will say only starts with a M.
dream_a_z
This dream comes and goes with my daughter and has concerned her for a while. Then the other night, while I was minding my own business, God suddenly spoke to me about the dream. I was in a vision and saw the face of the woman on the horse. I recognized the face, as someone close to me. I tried to remember my daughters dream, but could not recall it in its entirety. So, I jumped up and called her. I asked questions. In my vision the woman has black hair. My daughter stated that the child had black hair. Then the kicker, the name of the child is the same has the woman in the dream.

This person has just come into our family. I have asked God, if He gave this dream to my daughter so we could pray against this event. I got no clear answer. So, like Jesus, I am praying that if He would, would He take this from our family. But not my will, but His will be done.

Jumat, 22 Agustus 2008

BAHAYA "LIDAH"

Lidah adalah sebuah ‘api’

Lidah adalah sesuatu yang kecil tetapi dapat menghancurkan sesuatu yang ‘besar’.

Lidah adalah sesuatu yang ‘buas dan liar’, tak seorangpun dapat menjinakkannya.

Lidah adalah ‘suatu kejahatan’ yang tidak dapat tenang dan selalu ‘gelisah’.

Lidah adalah ‘sesuatu yang tidak mau berdamai’.

Lidah adalah ‘racun’ yang mematikan.

Lidah adalah organ tubuh yang dapat mencemarkan moral/akhlak manusia, bahkan merusak seluruh kehidupan manusia.

Lidah bisa ‘membinasakan’ orang lain, bahkan ‘membinasakan’ pemiliknya sendiri.

Lidah merupakan suatu ‘dunia kejahatan’ yang bertempat tinggal di antara anggota-anggota tubuh kita yang lain.

Lidah adalah salah satu organ tubuh yang membutuhkan ‘pengendalian’ dari Roh Kudus. Roh Kudus adalah Pribadi Roh Allah yang selalu memuliakan Yesus dan berdoa syafaat untuk kita kepada Allah (Yoh 16:14; Rom 8:26). Ketika Roh Kudus berdiam di dalam kita dan menyebabkan kita bisa mengendalikan diri, maka lidah kita juga akan dikendalikan untuk mengucapkan perkataan yang mengandung hidup, berkat, pujian, dan doa syafaat bagi Allah (Maz 51:16; Ams 18:21; I Kor 14:2).

‘Buah Pengendalian Diri’ akan memampukan kita untuk mendisplinkan tubuh kita dan membawanya kepada Roh Kudus, sehingga kita dapat mempersembahkannya sebagai korban yang hidup, kudus, dan berkenan kepada Allah (Rom 12:1; I Kor 9:27; Kol 1:22)

Pakaian IMAM BESAR / The Garments of The HIGH PRIEST