ENGLISH       INDONESIA

Rabu, 30 Juli 2008

Claim You Winnings

 

Life is full of winning and losing. It would seem that every aspect of our lives is about one or the other. I suppose I have always seen life as a game because, I have always said "I am not as survivor, I am a victor".

The word survivor has always, seemed to me, to have a negative connotation. It is good to survive....don't get me wrong. But, it is wrong to always see ones self as a survivor instead of changing that thinking, eventually too, I live in victory. If I am continually surviving, I have not conquered my ordeal.

Salvation is a gift from God. Not one to believe, once saved always saved, I see keeping my salvation as being a winner.
DSC02820
Someone whispered to me the other day, in their moment of torment, that they were going to lose their salvation. Life is never simple, but we must pick sides. To either be on the winning side or the losing side. Black or white, right or wrong, truth or the lie.

I have a brother, whom once was on the winning side. He praised God. Was born again and now walks around losing the game. He has chose to change sides. He sees my side as losing.

It is, at times, harder to be on the winning side. Victory never comes easy. One must keep the mentality of striving. You can see this thinking in any game. In baseball for example. The side that is winning has an attitude of security. But, the challenger keeps up the pressure and one false move on the part of the winning team and all can be lose. So, the pressure is always on.
DSC03069
Staying on the winning side of life, brings challenges. The losing side is always after the winning side. The winners must stay alert and cautious. Salvation is not to be toyed with. Satan and the world views are always waiting for a mis-step so they can have the victory. Like baseball, there is a winner and a loser. Like war, which is what we are in, there is a victor and a loser. What is your mentality? Are you a victor? Or do you survive?
DSC03256
Living in victory bring joy and a assurity of the outcome of the game. A victor knows that they will win where a survivor has no such assurance. As Christians we should know that victory is ours and that each battle we fight is ours. It is already won. But, if I am in survival mode, then I am lazy in my thinking, tired and stuck. Walk out of survival and claim victory over life and the games that tear you down. Life is to short to just survive. Find the attitude of victory and claim you winnings.

Senin, 28 Juli 2008

Fall from Grace

 

Sometimes it feels as if you can only watch as Satan grabs and destroys. He sneaks up on people and steals their joy, love and their very life. His tactics are subtle at times and we can be in the arms of his evil before it is recognized and then we have to start to fight our way back to the security of God.

Why do good people, people who love God and worship Him with their lives, succumb to his evil plans? Are we not alert enough? Are we not truly following the plans that God has for us? Where does it all go wrong?

The temptations of the world, I suppose, can come upon us and we lose our grip on God. But, that seems such an easy answer. You could say, that people who fall into sin were truly never saved. But, that would be a way of alleviating the chance of my own fall from grace. We have all heard the excuses and causes of believers falling from grace, but, right now, for me, it is all just that, an excuse. Where in lies the truth? Why do God's beloved children turn from His very presence and instead choose to do evil?
dark_night_of_my_soul
It seems to me, to be such a foreign thing, turning from God. To deliberately create a situation in my life where I fall into the arms of hell. But, I have learned this weekend, that thinking that one could never choose evil over God, after knowing Him in an intimate way, is an unsafe way of thinking. I have seen the righteous fall from grace and I find it all to much of a slippery slope.

How easy it can be to move closer to Satan and further from God? Pretty easy. It does not even take much thinking. Suddenly, their you are following the one who destroys life and leaving the one who gives life. Does not matter the years of knowing God, nor the depth nor intensity of that relationship disaster can come. As day turns to night, the light of God begins to fade. The call into a life of darkness begins to control our every thought and soon the voice of God fades into the darkness of that long cold night.

I struggle with the whys in life. I see the righteous fall into the darkness and I weep, I wail, I feel the pain of God and I scream, I intercede, I fall on my face. My tears dry up and I feel lost. Not understanding how a life so abundant in the Lord can suddenly be controlled by the dark. Are we really so vulnerable to the evil of this world? Can all our lives be, in the twinkling of an eye, swallowed up by the schemes of Satan?
Dark_Energy
But, why? Where is our strength? Why do we walk away from our refuge? What is it in us that would choose to leave glory and walk into doom? I break inside whenever I think of our vulnerability. Do not delude yourself and think "I could never walk into darkness". The dark is only one thought away.

Minggu, 27 Juli 2008

RAHASIA bagian - bagian dari MANUSIA (Roh, Jiwa, dan Tubuh)

Seringkali kita mengatakan “tubuh, jiwa, dan roh”, padahal cara pengucapan Rasul Paulus berbeda, Paulus mengatakan “roh, jiwa, dan tubuh” (I Tes 5:23), karena memang bagian yang terpenting dari manusia pertama-tama adalah rohnya, baru kemudian jiwa, dan sesudah itu tubuh.

Marilah kita belajar membiasakan untuk mengucapkan: roh, jiwa, dan tubuh; karena dengan demikian akan menimbulkan kesadaran dalam hati kita bahwa kehidupan rohani manusia itulah yang paling diperhatikan oleh Tuhan.

RAHASIA bagian-bagian MANUSIA, mulai dari yang paling penting:

1. ROH, di dalam roh manusia terdapat ruang-ruang:

1. Suara Hati – kemampuan untuk membedakan mana yang baik dan yang buruk.

2. Intuisi – kemampuan untuk merasakan / melihat kehadiran mahkluk roh.

3. Penyembahan – kemampuan untuk menyembah Allah dalam roh dan kebenaran.

2. JIWA, terdapat dari 6 ruang:

1. Pikiran

2. Kehendak

3. Emosi

(nomor 4,5,6 yang mengaitkan tubuh dan roh)

4. Alam Sadar

5. Alam Bawah Sadar

6. Alam Tidak Sadar

3. TUBUH, terdapat organ-organ tubuh yang penting:

· Otak, Jantung, Kelamin, dll.

SAYA MELIHAT YESUS (Rev. Kenneth Hagin)

Untuk pertama kalinya saya menatap ke dalam mata Yesus. Setiap kali saya menceritakan pengalamanku ini, maka semua orang selalu bertanya,”Bagaimanakah bentuk mataNya?” Yang dapat saya jawab hanyalah bahwa mataNya itu nampak bagaikan sumur kehidupan cinta kasih. Nampaknya seperti dapat melihat sampai setengah mil jauhnya ke dalam latar belakang mataNya, sedangkan mataNya begitu lemah lembut tak dapat dilukiskan dengan kata-kata. Pada telapak tanganNya terdapat bekas luka-luka di salib berupa 3 lubang yang ditembus paku. Setiap lubang dapat dimasuki jari, dan saya dapat melihat cahaya yang tembus dibalik lubang itu.

TAKHTA ALLAH (Penglihatan Rev. Kenneth Hagin)

Hal pertama yang sangat menarik perhatianku adalah terbentangnya pelangi di sekeliling Takhta Allah. Pemandangan itu sangat indah. Hal kedua yang saya perhatikan adalah mahkluk-mahkluk bersayap yang berdiri pada kedua sisi Takhta. Mereka merupakan mahkluk yang aneh kelihatannya, dan sementara saya berjalan bersama-sama dengan Yesus, mahkluk-mahkluk itu merentangkan sayap mereka. Mereka seperti mengatakan sesuatu, tetapi kemudian berhenti dan melipat sayap-sayap mereka. Mereka memiliki mata bagaikan api yang membara di sekeliling kepala mereka, dan mereka dapat melihat ke segala arah sekaligus. Saya berdiri bersama Yesus di tengah-tengah, kurang lebih 18-24 kaki jaraknya dari Takhta. Saya melihat pelangi terlebih dahulu, lalu kedua melihat mahkluk-mahkluk bersayap, lalu saya mencoba untuk melihat Dia yang sedang duduk di atas Tahkta, tetapi Yesus mengatakan kepadaku agar jangan memandang kepada wajah-Nya yang sedang bersemayam di atas Tahkta. Saya hanya dapat melihat semacam bayangan, bentuk Dia yang sedang duduk di atas Tahkta.

Skema Struktur dari Salah Satu Organisasi Setan

Bahasa roh - Memberikan Kesegaran Rohani

(Yes 28:11-12)

Apakah yang dimaksud dengan perhentian dan peristirahatan yang bisa membawa kesegaran? Jawab: Berbicara dalam bahasa roh.

Kadang-kadang dokter menganjurkan kepada kita untuk melakukan istirahat demi kesembuhan tubuh kita, tetapi saya mengetahui satu perhentian yang lebih baik lagi. Seringkali ketika Anda pergi berlibur, Anda harus pulang dahulu ke rumah untuk beristirahat sebelum kembali ke tempat kerja.

Akan tetapi, bukankah sesuatu hal yang indah dan menyegarkan bila kita bisa memanfaatkan “perhentian” yang ajaib ini dalam kehidupan kita sehari-hari?

“Inilah perhentian..., inilah kesegaran yang sejati.” Kita memerlukan kesegaran rohani dalam dunia yang penuh kekalutan, membingungkan, dan mencemaskan.

Jumat, 25 Juli 2008

"Your Name is Holy"

 

Last night in my community group, we sang the song "Your Holy Name".

You are the sovereign "I Am"
Your name is Holy

You are the pure spotless Lamb
Your name is Holy

You are the Almighty One
Your name is Holy

Your are the Christ, God's own son
Your name is Holy

In Your name there is mercy for sin
There is safety within, in Your Holy name

In your name there is strength to remain
To stand in spite of pain

in Your Holy name
relieved_woman
I was so very moved by this song. It felt like an answer to my thoughts on yesterday's post. In the post I had told of lying to bring peace to a situation and how this lie had haunted me since. This song says 'There is mercy from sin'. This, of course, is something that I already knew, but hearing it last night brought relief and love to my heart.
relaxed
God is good. All the time.

Kamis, 24 Juli 2008

Peacemaker

 

Matthew 5:9

Blessed are the peacemakers, for they will be called sons of God.

I was called a peacemaker once, but does being a peacemaker include lying to accomplish the peace?

I was in a meeting, it was more of a confrontation over a woman's behavior in the church. I sat there with the woman, the Pastor and his wife.

I do not remember what I said, but it set off a bomb. I, in my stupidity, did not think it a big thing, but it turned out to be huge. I was repeating something that the Pastor's wife had said to me.

She denied that she had said this to me. I was taken off guard. She was lying and I was at a loss. The meeting got weird then. She went into a rage and the Pastor did not try to control the room. I watched her freak out and wondered at what I was suppose to do.
peace
This went on for quite a while. She gave a defensive speech and we listened. Then she asked me if I still stood by what I said. I said "yes". And off she went again.

Still, I did not know how to calm the situation. I felt like I had to tell the truth, but this problem was not going to resolve itself and no one else in the room was trying to step in.

My thoughts went to, "you are going to have to swallow this one". But, how? If I lie, I am in sin. If I keep telling the truth, this woman is going to have a heart attack.

So, I made a decision and while asking forgiveness in my head, I said out loud, "I'm sorry. I must be mistaken. Will you forgive me."
heart attack
Everything stopped with those lying words. She forgave me, knowing she had done the deed, and calmed down. The confrontation moved over to the other woman.

I felt terrible and a bit confused. I lost a lot of respect for the Pastor's wife, the Pastor, and felt I had disrespected God. I deliberately sinned.

I was told later that this was being a peacemaker. I am sure that most peacemaking experiences do not include a lie. But, I saw no other way out. So, I confess publicly that I have sinned and have come short of the glory of God. For this I am sorry and have asked forgiveness from God.

I have felt pain over this ever since. It comes up in my mind every now and then and again I repent. Perhaps it is Satan who brings it up in my mind, but my shame remains. I know that my Father has forgiven me. But, my sadness over my lack of ability to resolve this problem without a lie, continues to take a toll on me and bring me to my knees.

Rabu, 23 Juli 2008

Bahasa roh - Membangun Rohani

(I Kor 14:4 – Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, ia membangun dirinya sendiri,…)

Dalam suratnya kepada jemaat di Korintus, Paulus menganjurkan mereka untuk terus menerus mempraktekkan bahasa roh dalam penyembahan mereka kepada Allah dan dalam kehidupan doa mereka sebagai alat untuk membangun kehidupan rohani diri sendiri.

(I Kor 14:2 - Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, tidak berkata-kata kepada manusia, tetapi kepada Allah. Sebab tidak ada seorang pun yang mengerti bahasanya; oleh Roh ia mengucapkan hal-hal yang rahasia)

Terjemahan Moffat mengatakan, bahwa ia berbicara tentang “rahasia ilahi”. Di sini Paulus mengatakan bahwa Tuhan telah memberikan kepada gerejaNya suatu alat komunikasi ilahi dan bersifat ilahi untuk dapat berbicara dengan Allah.

Dalam I Kor 14:14 (Sebab jika aku berdoa dengan bahasa roh, maka rohkulah yang berdoa, tetapi akal budiku tidak turut berdoa) Perhatikanlah bahwa ia berkata: …rohkulah yang berdoa. Dalam terjemahan Amplified Bible dikatakan: ..rohku (melalui Roh Kudus di dalamku) berdoa.

Tuhan itu bersifat Roh. Ketika kita berbicara dalam bahasa roh, roh kita berhubungan langsung dengan Tuhan, yang juga adalah Roh. Kita berbicara dengan Dia melalui sarana ilahi yang sifatnya ilahi.

Howard Carter yang pernah menjadi ketua umum dari Sidang Jemaat Allah di Inggris selama 16 tahun dan pendiri Sekolah Alkitab Pentakosta di dunia, mengatakan kita tidak boleh lupa bahwa berbicara dalam bahasa roh bukan hanya pertanda awal dari kepenuhan Roh Kudus melainkan juga merupakan bukti pengalaman yang berkesinambungan sepanjang umur hidup seseorang. Untuk maksud apa? Untuk membantu kita dalam penyembahan kita terhadap Tuhan. Berbicara dalam bahasa roh merupakan arus kehidupan yang tidak boleh kering, karena akan memperkaya kehidupan rohani kita.

My Mothers Voice

 

I hesitate writing this one because of feed back. But, one can not say anything that I have not heard before. I have been called everything. I want to share because it brings up the scripture in the bible:

I Thessalonians 4:16

For the Lord himself will come down from heaven, with a loud command, with the voice of the archangel and with the trumpet call of God, and the dead in Christ will rise first.



The other night my brother, Only in His Service, whom lives with me, came down the stairs excited. He told me he heard a voice. That the voice had told him something personal. Then he asked me to guess whose voice it was. Of course, I had no idea. He was so excited. He then told me it was our mothers voice, who had died in April.
Nancy
I got excited myself. Wanting so badly to be with my mother, I felt wonderful.

We went into the living room and told my husband. Now, my brother is not as supernatural as I am, but since living with me, is coming into his own. So, a conversation started.

First, my mother had a similar experience when I was about 17 years of age. Her and I were visiting her father in Kentucky. Her mother had past away a while back and her father was showing the first symptoms of Alzheimer's. He was constantly talking to his dead wife. One night, while we were visiting, my mother had gone to sleep with a terrible headache. In a dream she heard her mothers voice. The voice said that when she woke, she would see her dead mother and her head ache would leave. When she woke, there was her mother and her head ache left.

That event was shared in our conversation. We then went to, how can this be? I, of course, in all the supernatural things that have happened to me, did not really care, how this could happen, but became curious. How can this line up with the Word of God?
bible2
The verse quoted at the top of this page came up. Since my thoughts on the rapture are, "I hope there is one, but I do not see it in the Bible", I have always wondered at this verse. My brother, who believes totally in the rapture, had a new thought on this verse. He suggested that perhaps we linger here on this earth. That we wait here for the Lord. This began to make sense to me.

In my life, I have seen many dead people. I do not know why I have this gift, but it happens now and then. I see them in their earthly body. I recognized them and know what they want. I do not talked to them because the Bible tells me not to. But, there is a kind of communication, because I always, supernaturally, know what they want. Which is usually comfort for someone.

So, if we linger, why would we not see them or hear them. The spirit realm is alive and active. There is good and evil just like in the realm that we live in. I do not have all the answers, but I know that it is very possible that the dead linger, waiting for that wonderful day of the return of our Lord Jesus Christ.
scotts picture
I am happy. Just like when I see the dead and it brings comfort to someone, my brother hearing our mothers voice has comforted me. It brings me joy to know that she is near. My mother loved Jesus and waits for His presence as I wait for His return. I look forward to that day, when, we are all together in the presence of the Lord Almighty.

Selasa, 22 Juli 2008

Prophesy "Walk in the Realm of the Supernatural"

 
From Diane Mourey

Walk in the Realm of the Supernatural
prophecy by Diana Mourey at the altar of Ignited Church, 06/2008

Can you take hold of the supernatural, asks your God? Can you take hold and believe you walk in the realm of the supernatural? Can you take hold and believe indeed I will come forth on of those who call upon me?

Even as you have called upon me, I will come forth, and I will come forth on a white horse, saith God. I will come forth and it will be with a sword indeed in the realm of the supernatural and they will see, for their eyes will be opened. For I've heard your heart cry and I've seen your tears. I've heard your intercession.

I have felt compassion, saith God, for this generation, saith God. For this is the generation that will rise up and walk in the supernatural realm, and they shall see and they shall hear and they shall move with God and they shall do exploits, exploits, exploits, exploits, exploits, exploits, exploits, exploits, exploits, exploits, exploits, exploits shall cover the earth in this hour. For this is my generation; these are my youth; this is that of which I have spoken of in times past, and you shall see it happen.

So yes, be comforted; be comforted in this hour. Be comforted; be comforted; be comforted in this hour, for you shall see with your own eyes that which I am establishing and you shall see it come forth even as your heart has desired it.

I am lifting up a supernatural standard on their behalf. Yes, you have heard of and you have seen those who are dying and who have lost their lives needlessly, but know this: I am standing in the gap for my little ones. I am standing in the gap, saith God. It is time; it is time; it is time and the enemy shall be put on the run.

Senin, 21 Juli 2008

Help with Understanding

 

I am not sure how to say what is on my mind today. Some may find what I am about to write alarming or insulting, but I suppose since I am looking for answers, I am putting this out there hoping that someone will have thoughts on what I am about to write.

I will try not to ramble here, but I hesitate getting to the subject, so bare with me.

Whenever I do a inner healing, on someone, God guides me through. He gives me words, visions, pictures, whatever is needed to help the person find healing. I have done hundreds of inner healings over the years and God has always shown up.

When I started doing inner healings, often I would get a picture, in my mind, that was.....well....vulgar. These pictures would disturb me and I would shake my head and try to get rid of it. The picture...I thought...was some kind of sickness inside of me. That somehow, I was, for some reason, pulling up these pictures from my subconscious. I felt dirty, less than and just plain wrong.
Persistence of vision
These pictures were basically the same. Always...excuse me...always, the private parts of a person. I did not understand why this was happening to me nor how to stop it. I had repented, looked deep inside myself, and prayed against it. But, there it would come again. It only happened to me during an inner healing.

I am very good at letting things go. So, after a while, I would just keep going, knowing that this was going to happen and I'd better just ask forgiveness and go on. Then revelation happened this weekend. This is were my confusion comes in.

They say that confusion is of Satan. That is true, so I am asking you, dear reader, if you have an answer to this confusion.

I had an inner healing this weekend. Sure enough, the picture showed up. But, this time, it was very vivid and I saw a close up of a sex act. I thought that we were getting close to being done. But, I knew, at that moment that there was something else and it was big. Suddenly my eyes were open and I could see this huge demon in the room.
color confusion_full
I was undone. I got up and was trying to get away from the picture in my mind. I can not remember what I said except that maybe there was more. I was walking away, still trying to escape, when out of the mouth of the one having the inner healing comes exactly what I am seeing. I cringed. Actually, I was shivering and wanting to vomit.

She continued to speak and tell about horrible things that had happened to her. The picture began to subside. I sat back down and called for a break to speak to the person assisting me. All in all the woman, having the inner healing, was set free.

As you can see, my confusion is in why would God show me such pictures? It is absolutely from God. The pictures lead me to the place I need to go for the healing of the person. But, the pictures feel pornographic. I recoil at them. I would like to make a deal with God and ask that He would show me a picture of a rose instead and then I would know what that meant.
Time_confusion
My mind reels at the lack of understanding of why it is important for me to see such pictures. It all seems contradictory to what God is and what He stands for. Some would say, this is not of God. But, I know that it is. Without the pictures freedom, for the person wanting healing, would not be complete. So, dear reader, what do you think?

Minggu, 20 Juli 2008

Bahasa roh

Adalah Tanda yang pertama dan utama bila seseorang dipenuhi oleh Roh Kudus (Kis 2:4 – Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya).

Firman Allah mengajarkan bahwa bila kita dipenuhi ole Roh Kudus, maka kita pun berbicara dalam bahasa roh sebagaimana Roh memberikan ucapan itu kepada kita. Itu merupakan pertanda awal tentang baptisan Roh Kudus.

Oleh sebab itu, alasan pertama mengapa orang harus berbicara bahasa roh adalah karena hal ini menunjukkan satu bukti kekuatan ilahi yang menunjukkan Roh itu berdiam di dalam diri kita.

Dalam Kisah Para Rasul 10, kita membaca bagaimana saudara-saudara kita orang Yahudi yang telah datang bersama Petrus ke rumah Kornelius menjadi tercengang-cengang ketika melihat bahwa karunia Roh Kudus juga dilimpahkan ke atas orang-orang kafir. Mereka menyangka karunia Roh hanya diperuntukkan bagi orang Yahudi.

Bagaimana orang-orang Yahudi ini bisa tahu bahwa seisi rumah Kornelius telah dipenuhi Roh Kudus??? Oleh sebab mereka mendengar orang-orang itu berkata-kata dalam bahasa roh dan memuliakan Allah. (Kis 10:46)

Jumat, 18 Juli 2008

ANDA MAU BENAR-BENAR SEMBUH DARI PENYAKIT?

Syarat-syarat:

  1. Percayalah sepenuhnya di dalam hati Anda dan akuilah dengan mulut Anda bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan.
  1. Akuilah segala dosa Anda, dosa besar maupun dosa kecil, yakni dosa tentang kejahatan atau kenajisan Anda. Mohon ampun kepada Tuhan Yesus.
  1. Berdoalah dengan sungguh-sungguh, katakan dengan mulut Anda dengan tegas : “Bilur Yesus sudah sembuhkan saya.”
  1. Kasihilah sesama saudara dengan kasih Allah.

Close to God

 

I have always taught, that before you pray healing over someone, one needs to ask God if healing is what He wants.

The Word of God states, that we are to lay hands on the sick and pray healing. But, for myself, God has told me numerous times that healing pray is not what He wants prayed or that the person being prayed over is going to pass over and healing prayer is not called for. In those times I listened to God and prayed what He told me to pray.

So, it became a habit of mine to listen to God before praying healing over a person, so that I am only doing what I see my Father doing.

Last night was different. My small group went over to visit with a friend who has Lou Gehrig's disease. She can no longer go to church, so the church goes to her. It was difficult to see her. She has lost way to much weight and can no longer eat nor speak.

She loves for small groups to come and worship at her home. While we were worshiping we sang a song, that I can not remember the name of, that had the words about a perfect gift. This made me think of what a perfect gift healing is. So, I spoke for a moment on healing being a perfect gift and we began to pray over her.
hand
I listened for God to tell me what to do, but heard nothing. Confused that He was not answering me, I did not know what to do. But, I began to hear my own voice and what I had just spoke about. The laying on of hands and how that is what we are suppose to do according to the word of God. So, without the Lords usual guidance, I let myself be led by His Word.

I listened to the prayers of others and my heart began to melt with compassion. The room was full of the love of God. So, I prayed healing over her and she began to weep. It was so very difficult to watch, yet impossible not to minister to her.
torment
Then God began to speak to me. He showed me her torment. She wants to communicate with us and be herself. This torments her. So, I began to speak to her about what God was showing me. That this is a special time for her. That she is so close to God. God himself is enjoying their communication. God is really the only one she can communicate with, now, in a full and meaningful conversation. He is always there beside her and loving their time together.

It is beautiful. When we look at Lou Gehrig's disease we see the horrible affects on the body. The mind trapped inside of a body loosing it functioning. But, in the spirit, their is beauty. For this woman, who knows the Lord so personally, it has become a thing of beauty. She is with her God. I would like to think that I am with God, but God showed me last night how much I miss the mark. She, this woman, in her disease, is with God.

They commune, her and God, on a level that surpasses anything I have ever encountered. There is no where for her to go except to her God. Her and God have built such an intimate relationship that it surpasses anything I have ever seen. She would like nothing more than to be healed, but she has accomplished something, in her illness, that is rare. A closeness to God, that can only be reached when we are shut up inside of our selves.

Rabu, 16 Juli 2008

Demon On His Shoulder

 

shouderl

God had me tell a young man, a while back, that he had a demon on his shoulder. Now, I see demons on people quit often, but usually do not tell a person. But, this time was different. The young man and I had a long conversation and he decided he was not ready to get rid of this demon.

Our conversation went well. We did not discuss where the demon cane from or what gave it the right to be there. But, we did talk about freedom and God's will for him. When I left him, we were friendly towards each other and hugged goodbye.

After that, every time I would see this man, he would turn his eyes from me. I asked his wife what was up with him. I felt that he knew that I knew what the demon was about. Which I did. He was addicted to pain medication. His wife told me that he was afraid of me. His fear was because, he was sure, I knew everything about everybody. My response to that comment was "Boy, that would be horrible." When I told her to tell him this was not the way it was. She said, she would rather him think that I do know everything about everybody. She felt it would make him more conscious of his behavior.
demon_large
So, for the last year, this man has been afraid of me. I, intentionally would, every time I would have the opportunity, say "Hello" to him. My intention was to try and brake the ice with him. But, when I would say "Hello" he would lower his head and give me a weak "hello" back.

I felt bad about what was going on. I wanted him to be free from the oppression and from the fear of myself. I wondered at why God would have me tell this man about the demon if he would do nothing about it. What is the purpose in all this. I did not like seeing his torment time after time.

Last Sunday night when I was prophesying at the graduation, he was in attendance. I saw him before it started, but kept my distance. There wa a moment in the graduation when I laid hands on a man and God filled him with the spirit of God and he was slain. He fell to the ground and laid there for a while.

After graduation, I found myself standing next to the man who is afraid of me. I said, "Hello". I expected the usual timid response. But, what I got threw me off balance. He turned right at me and said, with joy in his voice, "I knew he was going to fall down. As soon as you touched him. I knew it."
JoySm2
Wow!! I was so stunned, I think I might have just stared at him. Then he said, "I got that demon off my shoulder." Then he just talked and talked. He told me what the demon was and how he was free from medication. That he still hurt physically but was free emotionally and spiritually. I said very little. There was little time to say anything because he had so much to say. I was awed.

Incredible is all I could think. When he left me, I looked at his wife. "He still thinks you know everything." is what she said to me. "But, he thinks, now, it is for the good."

Well, I do not know everything, but that idea helped this man. It took a year for him to get free, but God's timing is everything. I celebrate this mans freedom, it is glorious to see his joy. You never know what God is doing, but it always turns out wonderful.

Selasa, 15 Juli 2008

God's Timing

 

I am the sort of person that does not believe that there a thing called time. I know that for God there is no such thing as time, so it would go hand in hand that there is no such thing as time for us. I believe that everything happens together in God's plan and that the concept of time, that we are under, is for the benefit of us.

Within that concept of time, that God has laid out for us, God's timing is everything. The last few months I have watched that concept, God's timing, as it moved me right into where He wanted me.
depression_22319
As, most readers know, I went through a battle with depression. While there, I had little to do. My phone might ring, but it was not as often as usual and my appointments were far less often. The needs of people for my giftings where not called upon as usual.

My depression was over my mother passing away. While she was with us it was difficult for me to work in my giftings because she was in my home and her needs good, at times, be great.

Just when I came out of my depression, suddenly my phone begins to ring and my calendar is booked. His timing is everything.
vision1
Sunday night, while at the graduation. I touched a woman on the back. As soon as I did, I had a vision. I saw her being thrown around a room by her husband. I watched the vision wondering what I was to do with it. It was not an appropriate time to speak to her and would she want to hear what I was seeing.

I was torn. Knowing that she needed help and also knowing that God's timing is everything. Sometimes the things God shows me is a burden.

So, I went on about my business and finished the graduation. When I went to leave, I saw her walking down the hall and said goodbye. She asked me to wait. "Do you do spiritual healing?" She asked. I responded with "yes".

She told me that she had been trying to call me, but that my phone does not work. Had to explain that for some reason, if you call me and I am on the phone, my phone will hang up on you or tell you I am not taking your calls. Is that not crazy. Anyways, as we stepped outside of the church, she asked if she could come and see me.
turmoil
A young and beautiful woman. She is as tall as I am, which is tall. Eye to eye we stood, looking deep into those port holes to the soul. "Let me tell you why you want to come see me." I said. I then told her of the vision I had.

Her response was to continue to stare into my eyes. "Am I right?" I asked. She said "Yes". "Of course I will meet with you". I responded. She was relieved and went on her way. I watched her walk off thinking how God had brought me though so much to ready me to go back to service in His work.
Our God is an Awesome God MP
So, my schedule as, again, become packed. The needs of God's people are great and heart felt. I watched as God's timing brings them to me and thank God that He has gifted me with helps. As I watched them heal and grow I praise God that He uses me and I thank God for His power and mercy. Without Him, none of this is possible.

WAKTU SEMAKIN HABIS (VICTORIA NEHALE)

Inilah kesaksian Victoria Nehale

Saya dilahirkan dan dibesarkan dan tinggal di Namibia dan menyerahkan hidupku bagi Yesus pada 06 February, 2005. Tuhan Yesus Kristus telah menyatakan banyak hal dalam spiritual kehidupanku termasuk beberapa perjalanan ke Neraka. Tuhan memberi petunjuk agar membagikan pengalaman ini dengan orang; Dia juga memperingatkan saya untuk tidak menambahkan atau mengurangi dari apa yang Tuhan Yesus Kristus telah tunjukan atau katakan.Saya selesai menulis buku ini, akhir tahun 2006, saya dikunjungi 33 kali oleh Tuhan Yesus Kristus. Setiap kunjungan, Tuhan mengatakan sebelum pergi bahwa: WAKTU SEDANG TERBURU HABIS

Perjalanan pertama ke Neraka

Pada akhir pekan 23 Juli 2005, Saya menumpang taksi selama 30 menit dari kota Ondangwa dimana saya tinggal dan bekerja, ke kampungku, ber-akhir pekan bersama orang tuaku. Pada perjalanan pulang, Saya rasakan sesuatu yang Luarbiasa akan terjadi malam itu. Saya tiba di rumah sekitar jam 18H00 saat makan malam disiapkan. Saya berada didapur dengan semua keluarga, berbaring dilantai teralas selimut tua, sementara keponakan dan kemenakan kecilku nyanyikan lagu-lagu sekolah minggu mereka. Tiba-tiba urapan yang berat turun padaku, tubuhku menjadi sangat lemah, dan saya pingsan dalam Kuasa Allah. Saya melihat seorang lelaki, memakai sebuah jubah putih panjang dan ikat pinggang berwarna sama, berjalan ke-arah dimana saya berbaring. Cahaya yang luar biasa mengelilingi-Nya seolah-olah bersinar dari-Nya. Dia memakai sandal coklat; Wajah-Nya seperti orang timur tengah,dan kulitnya indah.Wajah-Nya sangat ramah dan penuh kemuliaan tetapi saya tak dapat melihat mata-Nya. Saat Dia berbicara, Suara-Nya sangat lembut, Ramah dan penuh Kasih, namun BerKuasa; gelombang-gelombang kasih keluar dari rupa-Nya.

Dia mengulurkan tangan-Nya dan mengangkat-ku. Tiba-tiba saya berada dalam tubuh yang indah, tubuh transformasiku; saya terlihat seperti umur saya pada saat delapan belas tahun. Saya memakai jubah putih dan ikat pinggang putih. Walaupun jubahku putih, namun bahannya berbeda dari lelaki yang berjubah putih tersebut. Jubah-Nya ber-sutera indah yang tak dapat di- gambarkan.

Dia berkata, suara-Nya lemah lembut dan penuh kasih: “Victoria, AKu-mau engkau ikut Aku; Akan Ku-tunjukan hal-hal yang menakutkan, akan Ku-bawah ke tempat di mana engkau tak pernah berada sebelumnya diseluruh hidup-mu”.Dia memegang tangan kananku dan kamipun pergi.Seolah-olah kami berjalan diudara dan terus naik. Dalam perjalanan, Saya letih dan berkata pada-Nya bahwa saya tak dapat lanjutkan perjalanan dan memohon agar membawaku kembali.Namun, Dengan lembut Dia memandangku dan berkata,“engkau tak letih–engkau baik.Jika letih Aku akan menggendong-mu,namun saat ini engkau baik.Damai menyertaimu.Mari kita pergi.”

Tempat dimana kami tiba sangat kering, lebih buruk dari padang kering yang diketahui manusia, tak ada tanda kehidupan sedikitpun. Tak ada pepohonan atau rumput atau suatu tanda-tanda kehidupan. Sungguh tempat yang sangat tertekan.

Kami tiba di-gerbang, Dia menoleh padaku dan berkata:“Victoria,kami akan masuk melalui gerbang, dan hal yang kau saksikan akan sangat menakutkanmu dan meng-goncangkanmu–namun kuatkan percaya-mu sebab kau dalam lindungan-Ku ketempat engkau Ku-bawah.Bukalah matamu dan perhatikanlah segala sesuatu yang Ku-tunjukan padamu.” Saya terkejut dan menangis. Saya mem-protes dan memohon agar Ia membawaku kembali. Saya berkata bahwa saya tak suka pergi kesana sebab saya dapat melihat kedalam melalui gerbang.Dia memandangku dan berkata,“Damai menyertaimu; Aku menyertai-mu.Kami harus masuk, sebab waktu terburu habis.”

Kami masuk melalui gerbang. Saya tak dapat menggambarkan padamu kengerian tempat itu. Saya mengaku tak ada tempat diseluruh jagat raya ini seburuk itu. Tempat itu sangat besar dan ku-rasakan seperti melebar terus menerus. Tempat itu sangat gelap pekat dan kepanasannya tak dapat diukur: panasnya melebihi panas api. Saya tak dapat melihat puncah api atau pusat kepanasan itu tetapi sungguh sangat PANAS. Tempat itu dipenuhi dengan serangga berbagai ukuran dan warna- hijau, hitam, dan abu-abu. Segala jenis serangga ada disana. juga, ada pendek, tebal, cacing hitam dimana-mana, memanjat disana-sini. Cacing-cacing itu mulai memanjati kami dan serangga-serangga itu mulai mengerumuni kami. Tempat itu dipenuhi benda-benda menjijikan; tak ada kata-kata yang pantas bagi segala sesuatu yang ada disana. Aromanya seperti daging busuk tetapi seratus kali lebih buruk dari daging busuk yang pernah dalam hidupku. Tempat itu dipenuhi dengan keluhan tangisan dan kertakan gigi, bersamaan dengan iblis-iblis dan kekejian tertawanya.

Hal terburuk di tempat ini ialah dipenuhi manusia.Tak terhitung banyaknya orang. ber-bentuk tengkorak. Dapat ku-pastikan bahwa tengkorak-tengkorak ini adalah manusia sebab ku-kenal beberapa sanak saudara-ku dan orang-orang desaku. Tulang mereka gelap berabu-abu dan sangat kering. Mereka memiliki gigi-gigi tajam panjang seperti binatang liar. Bermulut besar dan lebar dan lidah mereka panjang dan merah menyala. Tangan dan kaki mereka panjang, jari-jari kaki kurus dan jari tangan panjang, kuku-kuku tajam. Beberapa dari mereka memiliki ekor dan tanduk.

Ada iblis-iblis yang bergabung dengan mereka: iblis yang rupanya seperti buaya dan berjalan dengan empat kaki. Mereka terlihat senang dengan lingkungannya dan terus menerus mengganggu dan menekan manusia. Suara yang dikeluarkan iblis-iblis ini seperti suara perayaan, sebagaimana mereka terlihat gembira dan bebas; mereka bahkan selalu berdansa dan melompat. Manusia, disisi lain, terlihat sangat tertekan dan depresi; tak ada pertolongan dan pengharapan. Suara-suara manusia ini disebabkan oleh penderitaan yang sangat; mereka menangis, menjerit dan menggertakkan giginya, mereka sungguh dalam situasi yang putus asa oleh penderitaan yang tak terbandingkan.

Orang-orang ditempat ini sangat tak terhitung tetapi dapat kulihat bahwa mayoritas perempuan. Mereka dibagi dalam beberapa kelompok berbeda. Bahkan jika mereka dalam kelompok, sangat sulit untuk mengetahui jumlah mereka sebab kelompok-kelompok mereka sangat besar.

Aku dibimbing kearah-kelompok timur. Dia memandangku dan berkata:“Victoria, kelompok ini ialah orang yang tak mengampuni orang lain. berkali-kali Aku berkata dalam banyak cara agar mengampuni yang lain namun mereka menolak-Ku; Aku telah mengampuni dosanya namun mereka menolak untuk mengampuni. Saat Waktu telah berakhir mereka temukan dirinya disini. selamanya; mereka memakan buah pekerjaannya selamanya. Bagaimanapun juga, hal ini sangat menyakiti-Ku melihat mereka di tempat dan situasi keji ini-sebab Aku mengasihi mereka.”

Kemudian aku dibawah ke kelompok lain, lelaki ini mengatakan padaku bahwa kelompok berikut ini adalah mereka yang memiliki kesalahan.ada tiga kategori berbeda dalam kelompok itu. kategori pertama adalah orang-orang yang menahan pengampunan itu: mereka dapat membayar kewajibannya namun mereka menunggu dan mengulur-ulur. Serta berkata besok mereka akan melakukannya, minggu depan, Tahun depan, hingga waktunya habis,sekarang mereka menemukan dirinya ditempat ini. Disinilah mereka berada selamanya; mereka memakan buah pekerjaannya.

Kategori kedua ialah mereka yang mempunyai salah yang dapat dibayar kembali dan mereka-pun mau melakukannya, namun kuatir dan takut akan konsekwensi, sebab, mungkin,jika mengatakan yang sebenarnya mereka akan menderita ditolak atau dijebloskan ke penjara atau yang disampaikan mereka akan disebarkan ke seluruh dunia dan mereka akan dipermalukan. Lelaki ini berkata: “Tak ada seorangpun yang datang pada-Ku untuk meminta petunjuk. Jika mereka melakukannya, Aku akan menunjukan jalan keluar yang mudah bagi mereka. Mereka menggunakan hikmat dan akal mereka yang tak menolong.Waktu mereka habis dan mereka menemukan dirinya ditempat ini untuk selamanya. Mereka memakan buah pekerjaannya.”

Ia berkata:”kategori ketiga ialah kesalahan yang tak bisa dibayar,namun, sekali lagi,tak seorang darinya datang pada-Ku,berkata bahwa mereka tak bisa menebus kesalahan-nya.Jika mereka melakukannya,Aku akan menebus kesalahannya. Merekapun coba memakai akal dan hikmat,yang tak menolong apapun caranya.Sekarang mereka temukan dirinya di sini selamanya. Mereka memakan buah pekerjaannya.Hati-Ku pilu bagi semuanya sebab Aku sangat mengasihi mereka.”

Pada kelompok pertama, saya melihat dua keluarga dekatku, juga yang berumur dua belas tahun, sanak-saudaraku. Saya tahu dia berumur dua belas tahun sebab pada umur itulah dia meninggal. Pada keompok kedua saya melihat keluargaku yang lain dan Pastor/pendeta, yang kukenal sangat dekat. Jakes, pasanganku yang membunuh dirinya sebab saya memberikan hidupku bagi Kristus, juga berada dalam kelompok kedua. Juga kulihat beberapa tetanggaku pada kedua kelompok ini.

Ku-kenal mereka ini sebelum kematiannya; merekapun mengenalku. Keluarga dekat ku sangat marah saat melihatku dan meneriakkan kata-kata keji padaku; mereka menggunakan kata-kata kasar seolah-olah mengutuk-ku. Salah seorang dari mereka mengatakan bahwa saya tak layak mengikuti Lelaki yang bersama dengan-ku; mereka mengatakan hal-hal yang pernah kulakukan sebelum memberi hidupku bagi Kristus.Mereka tak berdusta; hal-hal yang di-lontarkan benar. Jakes bahkan berkata bahwa saya miliknya dan harus pergi ketempat dia berada sekarang sebab dosa saya sama sepertinya. Awalnya Pastor/Pendeta terlihat senang melihatku dan dia berkata bahwa baik sekali perbuatanku datang ketempat itu tetapi segera kelakuannya berubah saat mengetahui siapa yang menemaniku lalu dia bergabung dengan mereka dan melontarkan kutukan yang sangat kasar. Lelaki yang bersamaku mengatakan untuk menghiraukan mereka sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.

Saya takut dan sedih; tubuhku bergetar dan tak dapat berdiri. Saya menangis tak terkendali.Lelaki ini berbalik, memberi pelukan,dan berkata:“Damai menyertaimu, Victoria.”Kekuatanku pulih dan kurasa Aman dalam pelukan-Nya. Dia berkata kami harus pergi dari tempat itu dan kembali.Dia memandangku dan berkata:Victoria, telah Ku-tunjukan padamu. Sekarang kau harus pilih pada kelompok mana kau mau berada;pilihan ada dalam tangan-mu. Kau harus katakan pada orang apa yang kau lihat dan alami namun jangan menambakan atau mengurangi sesuatupun.”

Saya teringat kami tinggalkan tempat keji itu bersamaan tetapi tidak kuketahui dimana saya meninggalkan-Nya sebab Dia tak nampak lagi: saat mataku terbuka saya telah kembali pada tubuh jasmaniku, terbaring di RS Oshakati. Ada cairan di lengan kiri, kulihat ibu serta tetanggaku yang lainnya dari desa di sudut kamar,Mereka memandang saya dengan penuh keheranan. Dapat kulihat bekas tangisan pada wajah ibuku. Saya bertanya pada salah satu suster jika dia tahu apa yang telah terjadi denganku namun dia hanya berkelakar dan berkata: “Kau dikirim kembali; mungkin karena engkau melakukan sesuatu yang salah dan perlu pertobatan.” Suster itu mencoba berbicara dengan santai tentang kondisiku namun dapat kulihat bahwa dia takut mendekatiku. Saya berkata padanya untuk memanggil dokter bagi-ku.

Saat tiba, dokter katakan bahwa dia tak tahu apa penyebabnya. inisialnya, dia berpikir bahwa saya sakit malaria namun hasil pemeriksaan malaria negatif. Dia mengatakan bahwa suhu badan, urat nadi dan peredaran darahku sangat mengancam rendah namun dia tak mendapat penyebab semuanya itu. dia katakan bahwa tak ada yang dapat dilakukan untukku; dia tak bisa mengaku bahwa saya sebenarnya tidak sakit. Cairan yang digunakan sebelumnya tak bekerja namun setelah saya membuka mataku, cairan itupun mulai bekerja. Dia merekomendasikan agar suster memberikan cairan kedua agar saya memiliki cukup tenaga untuk pulang.

Saya ketakutan pada apa yang telah saya lihat dan menangis. Bau tempat menjijikan itu terus menjadi nyata seolah-olah saya masih berada disana. Pemandangan tempat tersebut muncul setiap waktu. Saya tak dapat tidur dan seluruh tubuhku kesakitan. Kurasakan seolah-olah seluruh sendi-sendiku terlepas, dan diatur kembali. Oh, Saya tak berdaya. Diare dan sakit kepala muncul dalam seminggu.

Pikiranku telah mantap, tak akan ceritakan peristiwa ini pada siapapun, siapakah yang akan mempercayaiku? Apa yang akan di-pikirkan? Saya terus berkata pada diriku bahwa tak akan menghubungkan pengalaman ini dengan siapapun. Salah satu mentor menelepon-ku tiga hari berikutnya memastikan kesehatanku sebab ku-kirim pesan lewat telepon genggam dan memintah dia berdoa bagiku. Sebelumnya saya telah menceritakan peristiwa ini padanya. Saat sadar apa yang ku-perbuat sebenarnya telah saya ceritakan hampir seluruh peristiwa itu. Saya ingin menendang diriku. Saya menangis sebab telah melakukan kesalahan besar dalam hidupku. Sekarang terlambat, tak mungkin saya dapat menyembunyikan lagi. Sekarang saya tahu bahwa jika Allah ingin sesuatu disampaikan, hal itu akan terjadi. Dia-lah Allah, segala-nya.

Pada 19 Agustus, saya terbangun, merasakan urapan dalam tubuhku. Saya lemah dan bergetar,sementara gelombang listrik menjalar diseluruh tubuhku. Pada malam saya melihat cahaya terang masuk ke-kamarku dan dalam terang itu kulihat Lelaki yang sama. Kali ini Dia duduk pada kursi di samping tempat tidurku. tak kutahu darimana datangnya kursi tersebut namun berada disana pada saat Dia hendak duduk. Kursi itu indah terbuat dari emas murni; bentuk kursi indah, dan sandarannya. Pada setiap kaki ada bintang perak yang diukir dalam emas; bintang yang sama juga pada pusat sandarannya. Dan roda-roda bulat pada setiap kaki kursi.

Setelah menyalamiku, Dia katakan bahwa Dia tahu saya mempunyai pertanyaan tentang identitas-Nya dan Dia hendak menyatakan diri padaku dan jelaskan hal-hal khusus yang kualami.Dia berkata: “Aku-lah Yesus Kristus, Juruselamat-mu. Jika ada kebimbangan padamu, lihatlah tangan-Ku. Tempat sebelumnya ialah neraka.” Saat kulihat tangan-Nya, ku-lihat bekas-bekas luka dimana paku-paku menembus-nya.

Sahabatku, Ingin ku-sampaikan bahwa Neraka itu bukan ilusi siapapun tetapi tempat nyata dan men-jijikkan. Bukan bagi manusia tetapi bagi setan dan iblisnya. Tempat kita sebenarnya ialah Surga bersama Yesus tetapi kita harus memilih Yesus sebelum lambat. Hari ini, jikalau engkau mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hati-mu; terimah Yesus sebagai Juruselamat pribadimu dan hiduplah bagi-Nya. Neraka tempat yang keji: penuh ketakutan dan kesedihan; siksaan, tangisan kekal dan kertakan gigi. Setan mau membawa sebanyak mungkin. Jangan-lah bekerja sama dengannya; bekerja-samalah dengan Yesus dan engkau akan hidup dan tak mati.

Saya tak mengerti mengapa Tuhan memberiku pilihan diantara dua kelompok di neraka saat saya telah dilahirkan kembali. Saya telah menerima Dia kedalam hidup-ku dan Dia masih mengatakan padaku untuk memilih pergi ke neraka atau tidak. Saya tak mengerti. Saya mulai berdoa dan memohon Allah memberiku petunjuk akan apa yang Dia maksudkan dan apa yang Dia inginkan ku-lakukan. Tuhan menunjukan padaku bahwa saya menahan pengampunan dan luka mendalam di hati terhadap salah seorang saudari-ku, juga sepupu-ku. Saya memohon pada Tuhan mengampuni Roh ketidak-ampunan-ku; Saya juga memohon saudariku agar mengampuniku atas dengki dan kepahitan dalam hatiku terhadapnya. Tuhan memberi ku petunjuk agar pergi dan memohon pengampunan dari sepupuku.

Tuhan juga mengingatkan-ku saat melamar sebagai pengajar dengan diploma palsu/ tak murni dan Hal itu sebagai kesalahan dan pencurian dimataNya. Saya berkeras hati bahwa yang kulakukan benar dan memohon Tuhan agar menolongku melalui persoalan ini dan menunjukan jalan keluar sebab hal ini adalah kriminal serius yang dapat membawaku ke penjara. Tuhan memberi petunjuk untuk pergi ke Departemen pendidikan dan mengakui apa yang telah kulakukan.jika hal ini tak dapat dihindari Saya telah siap untuk dipenjarakan. Namun ku-alami pertolongan Tuhan yang besar.Kepala Departemen pendidikan mengatakan bahwa saya putuskan apa yang hendak dilakukan: membayar kembali gaji yang telah diberi melalui pemerintah atau tidak.Mereka janji tak akan membuat tuntutan terhadap-ku sebab mereka tertegun oleh pengakuan-ku.Allah kita Allah yang setia yang menghormati Firman-Nya.

Jika kau dalam situasi yang sama, Saya ajak melakukan apa yang benar,tak peduli apapun akibatnya. Mungkin dipenjarakan di penjara dunia yang sementara. Tak ada kesakitan atau malu yang sebanding dengan perpisahan kekal dari Allah. Neraka bukan tempat indah:lebih baik membiarkan Allah mengadili-mu sekarang sebelum terlambat. Kita harus takut akan pengadilan Allah selama dalam masa Anugerah ini: kita harus menyilakan Tuhan menilik apa yang salah dalam hidup kita selama masih ada waktu memperbaiki bersama-Nya sebab tak ada pengampunan dibalik kuburan.

Kunjungan ke-2 di Neraka

Pada 18 Oktober 2005 Saya terbangun pada jam 05H30 tetapi saya tak dapat pergi bekerja. Saya merasa lemah dan mabuk; Saya tak bisa bergerak atau berbalik badan di tempat tidurku, kehadiran Tuhan sangat-lah kuat dalam ruangan itu. Saya bergetar dan merasakan listrik diseluruh tubuhku. Tuhan datang membawa-ku tepat sebelum jam 08H00 sebab ku-perhatikan jam tangan, pukul 07H48, dan Dia tiba saat itu. Dia menyalamiku dan berkata kita harus pergi lagi sebab waktunya terburu habis. Saya berdiri dan mulai berjalan. Cara kami berjalan saat ini berbeda dari saat yang lain; walaupun kaki kami bergerak, kami seperti terapung daripada berjalan. Sementara dalam perjalanan, Yesus berkata bahwa semua dosa adalah buruk dan tak ada dosa kecil atau dosa besar. Semua dosa membawa pada kematian, tak peduli besar atau kecil. Tuhan mengatakan padaku bahwa kami akan mengunjungi neraka lagi lalu bertanya jikalau saya ketakutan. Saya menjawab bahwa saya takut.

Dia berkata,”Roh ketakutan bukan dari Bapa-Ku atau Dari-Ku, namun dari iblis. ketakutan akan menyebabkan-mu melakukan hal yang menibakan-mu di Neraka.”

Tanpat Iman tidak mungkin berkenan pada Allah dan ketakutan berlawanan dengan Iman. Sangat jelas bahwa ketakutan tidak berkenan pada Allah sebab merusakkan satu Iman. Selama kami dalam perjalanan, kami berjalan bersama tetapi saat kami tiba di gerbang neraka, Dia memegang tanganku dan menggenggamnya setiap detik kami di Neraka. Saya sangat bersukacita bahwa Tuhan memegang tangan-ku sebab kepalan tangan-Nya menghalau segala ketakutan dari padaku.Tempat itu masih sama: tak ada perbedaan dari awal. Ada serangga, cacing, sangat panas, bau, tengkorak, jeritan: segala sesuatu sama seperti pada awal kunjungan. Kami masuk gerbang kotor itu dan Tuhan membawaku pada kelompok yang satu. Banyak orang yang kukenal selama mereka hidup di bumi. Orang-orang malang berada dalam kesengsaraan; mereka terlihat putus asa dan menderita tetapi yang terburuk adalah wajah –wajah yang terlihat putus harapan.

Tuhan tunjukan seorang wanita setengah usia yang kukenal sebelum mati. Dia alami kecekaan mobil awal tahun 2005. Saya terkejut melihatnya di Neraka sebab kami mengenalnya sebagai seorang yang takut akan Allah dan mencintai Allah. Tuhan katakan bahwa wanita ini cinta Tuhan dan Tuhan-pun mencintainya;Dia melayani Tuhan saat di bumi;Membimbing banyak orang pada Tuhan dan mengetahui Firman Tuhan dengan baik. kasih pada yang miskin dan membutuhkan; memberi dan menolong mereka dalam banyak hal.dia hamba Tuhan yang baik hampir disemua hal.

Perkataan itu sangat mengejutkanku dan saya bertanya pada Tuhan mengapa Dia membiarkan seseorang yang melayani Tuhan sangat baik berada dalam Neraka. Tuhan memandangku dan berkata bahwa wanita ini telah percaya tipuan si-jahat. Walaupun wanita ini tahu benar Firman Tuhan dengan baik, dia percaya tipuan setan bahwa ada dosa besar dan dosa kecil. Dia berpikir bahwa dosa ‘kecil’ tak akan membawanya ke neraka sebab, bagaimanapun juga, dia adalah orang kristen.

Tuhan melanjutkan, “Aku pergi menemui-nya beulang- kali dan mengatakan untuk berhenti melakukan apa yang dibuatnya namun banyak kali dia ber-alasan bahwa apa yang dilakukan-nya sangat kecil dan dia menyimpulkan peringatan-Ku sebagai perasaan bersalah-nya saja. Ada saat dia berhenti untuk sementara namun kemudian dia menguatkan dirinya sendiri bahwa peringatan itu bukan dari-Ku tetapi suara-nya sendiri sebab dosa itu terlalu kecil untuk mendukakan Roh Kudus.”

Saya bertanya pada Tuhan dosa apakah yang diperbuatnya dan Tuhan menjawab, “Wanita ini mempunyai seorang teman suster di RS Oshakati. Kapan saja wanita ini sakit, dia tak akan pergi ke RS dan membayar kartu RS sebagai praktek biasa; dia akan menelepon temannya dan mengatakan agar menyiapkan obat-obatnya dari bagian apotek. Temannya selalu merasa dipaksa melakukannya dan meminta wanita ini mengambil obat pada jam yang ditentukan. Pertama, dia putuskan menerimah tipuan si-jahat tentang dosa kecil dan besar dan menolak kebenaran-Ku;dia menyebabkan orang lain berdosa dan mencuri baginya namun yang lebih buruk dari semuanya, DIA MENDUKAKAN ROH KUDUs. Inilah yang menyebabkannya di Neraka.Tak perduli jika kau membawa milyaran jiwa pada Tuhan;ada kemungkinan masuk neraka sebab mendukakan Roh Kudus. Kamu tak harus perduli dengan keselamatan orang lain namun kamu harus berhati-hati tak lupa jiwamu sendiri. Peka-lah pada Roh Kudus setiap saat”Setelah itu Tuhan berkata kami harus kembali.

Banyak orang Kristen mendengar cerita ini mendapatinya sebagai persoalan. Mereka akan bertanya padaku, “bagaimana dengan jastifikasi, Rahmat dan Anugerah?” dan “Adakah kemungkinan kehilangan keselamatan itu setelah menerimanya?” “Bukankah hal itu sedikit keras?” “Dapatkah Allah sedemikian kasar?”

Baiklah,seperti ku-sampaikan dimana-mana dalam buku, Saya tak membawah ajaran teologia disini. Saya hanya menyampaikan padamu apa yang telah Tuhan tunjukan dan katakan pada-ku dan yang Tuhan ijinkan ku-alami. Tolong pelajari Alkitab anda bagi semua jawaban. Perhatikan fasal-fasal berikut ini dan adili dirimu sendiri.

“Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri di tolak”. (1Korintus 9:27)

“Jika demikian,apakah yang hendak kita katakan? Bolehkah kita bertekun dalam dosa, supaya semakin bertambah kasih karunia itu?sekali-kali tidak!bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup didalamnya?(Roman 6:1-2)

“Hendaklah dosa jangan berkuasa lagi didalam tubuhmu yang fana,supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya.” (Roman 6:12)

“Sebab jika kita sengaja berbuat dosa sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran,maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa kita, tetapi yang ada ialah kematian yang mengerikan akan penghakiman dan api yang dasyat yang akan menghapuskan semua orang durhaka.” (Ibrani 10:26 –27)

Dapatkah aku keneraka setelah melayani Tuhan dan membawa jiwa bagi-Nya? Engkau-lah hakimnya!

Ketidaktaatan

Hari senin 6 Maret 2006, saya terbangun oleh alarm jam 05H30. Saya berdoa dan sadari ada urapan kuat.Tubuhku lemah bergetar;gelombang listrik menjalariku.

Sore hari, saya ditempat tidur, kulihat cahaya terang mengisi kamarku. mungil, putih, bola-bola kecil, ukuran jepit rambut, benda kecil ini jatuh seperti hujan dan masuk dalam kulitku. Lalu, kulihat awan seperti kabut putih datang dari atas; juga mengisi kamar dan menembus kulitku. kulihat Yesus berjalan kearah-ku dalam awan. Dan duduk pada kursi-Nya disamping tempat tidur-ku. Saya tak tahu darimana asal kursi ini; selalu muncul pada saat Tuhan hendak duduk. Kursi yang indah terbuat dari emas tulen; bentuknya hampir sama seperti kursi pada umumnya tetapi ada sandaran belakang.Pada setiap kaki kursi ada bintang perak; bintang yang sama namun agak besar juga berada pada sandaran belakang.Dan roda bulat pada setiap kaki kursi.

Yesus menyalamiku dan mengulurkan tangan-Nya dan katakan bangun sebab waktu terburu habis. Dia menarik tangan-ku dan duduk disamping tempat tidur-ku.

Lalu Ia berkata padaku, “Victoria, mari kita berdoa.” Dia berdoa dalam bahasa yang tidak saya mengerti; yang ku-mengerti hanyalah ‘Amen’. Lalu Dia menanyakan padaku tentang apa yang ku-lihat saya berkata bahwa kulihat kelompok orang-orang yang pergi bekerja yang lainnya tiba di tempat kerjanya. Saya juga melihat hal yang sama bola-bola putih kecil jatuh pada mereka yang masuk pertama. Setelah kelompok pertama, kelompok kedua-pun muncul. Saat itu benda-benda ini berhenti.

Saya juga melihat kelompok lain, tiba di Gereja-Gereja pada Minggu pagi. Hujan bola-bola putih inipun turun pada saat orang-orang ini tiba lebih awal di halaman Gereja. Terus menerus berjatuhan dan kemudian berhenti. Yang terlambat tidak akan menemukan apapun.

Yesus bertanya jika saya mengerti arti penglihatan itu dan saya katakan bahwa saya tak mengerti. Lalu Dia menjelaskan: “Penglihatan-penglihatan ini artinya bahwa setiap tempat dimana engkau seharusnya berada pada waktu tertentu dan tahu jam berapa kau harus berada disana, Selalu ada malaikat-malaikat Tuhan membagi-bagikan berkat pada waktu tertentu. Jika engkau tiba tepat pada waktunya, engkau akan menerimah berkat namun jika engkau lambat, engkau akan kehilangan berkatmu pada hari itu sebab malaikat membagi-bagikan berkat hanya pada waktu tertentu. Victoria, Aku ingin memperingatkanmu sebab kau terlambat ketempat kerja dan lebih khusus terlambat pada jam-jam kebaktian.engkau harus tahu bahwa pada saat-saat itu kau terlambat tanpat alasan yang berlaku; engkau akan selamanya terlambat akan berkat-berkat pada hari-hari itu; mereka tak akan pernah kembali padamu lagi, hanya jika keterlambatanmu mempunyai alasan yang benar.”

Saat Tuhan mengatakannya saya berharap agar dapat menghilang dan memberikan-Nya beberapa alasan yang masuk akal untuk ketidak disiplinan-ku. Saya berkata bahwa kadang saya terlambat bangun tetapi Dia memandang-ku pada kedua mataku dan berkata bahwa saya berdusta dan bahwa saya memiliki kebiasaan buruk kembali tidur setelah bangun, menyerah pada keinginan tidur hanya ‘beberapa menit lagi’.

Setelah Tuhan Yesus memperingatkan-ku, Dia berkata, “Berdiri. Kita harus pergi. Waktu terburu habis ada yang harus kita kerjakan.”

Saat ini Tuhan membawaku ketempat dimana saya tidak pernah berada sebelumnya; Pertama kali kami berjalan dijalan itu. Kami tiba di Taman penuh bunga-bunga indah dan pepohonan hijau: tak ada sesuatupun didunia ini yang dapat dibandingkan dengan keindahan ini. Bunga-bunga sangat indah,berwarna cerah. Kami duduk pada kursi taman yang indah, yang terbuat dari emas murni dan dihiasi dengan bintang-bintang perak bercahaya.

Saat kami duduk, Tuhan menunjuk kedepan dan berkata, “Victoria, lihat, dapatkah engkau melihat kota itu?”Saat itu, Ku-lihat, kota besar bercahaya.Sangat indah diluar perkataan dan tiada duanya. Kota itu memiliki sebuah sebuah gerbang bercahaya dan pada gerbang itu ada seorang lelaki berumur yang duduk. Dia mempunyai, janggut panjang dan rambut putih. Ku-lihat lelaki ini sebelumnya, saat kutanya Yesus siapa orang itu,Dia katakan bahwa lelaki itu adalah Abraham, Bapa segala orang ber-Iman.

Ku-lihat banyak jalan dikota itu, yang juga diukir dengan emas. Ada bangunan-bangunan yang tinggi dan semuanya bercahaya seperti emas. Cahaya pantulan dari kota itu sungguh sangat tak terbilang.

Yesus menoleh pada-ku dan berkata, “Apakah pendapatmu tentang kota itu?”

Ku-jawab,sangat indah dan mau kesana.Yesus berkata:“Aku akan membawa-mu kesana jika engkau patuh terus menerus sebab disitu juga rumah-mu akan berada. tetaplah patuh–sebab jika tak patuh,Victoria, burung gagak akan mengisi rumah-mu. Rumah-mu akan menjadi kediaman burung hantu dan tempat bermain hantu-hantu. Bagaimanapun juga, jangan takut, sebab Aku menyertai-mu.Hanya patuh-lah. Sebab siapa yang tak patuh,rumahnya akan menjadi tempat burung gagak terbang;menjadi sebuah tempat tinggal burung hantu dan tempat bermain hantu-hantu.”

Yesus Kristus nyata dan Ia mencintai kita dengan Cinta-Nya yang tak terbilang, Keinginan hati-Nya yang terbesar ialah agar kita memilih hidup yang kekal bersama Nya. Hati-Nya pedih bagi mereka yang mati dan masuk Neraka sebab mereka lebih memilih mati dan menolak tawaran keselamatan yang Ia tawarkan pada mereka.

Siapapun engkau Kristen yang di-lahirkan kembali atau tidak, tolong ingat satu hal: Waktu sedang terburu habis.